Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Memuji Risma di Hadapan Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 21/07/2015, 18:05 WIB
Icha Rastika

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Saat membuka sekolah partai calon kepala daerah di Depok, Jawa Barat, Selasa (21/7/2015), Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ia menilai Risma sebagai salah satu kepala daerah yang patut dijadikan teladan.

"Selalu saya angkat jempol dua karena beliau (Risma). Saat saya beri rekomendasi (sebagai calon kepala daerah), saya tanya, 'Senangnya apa?' Dijawab, 'Senangnya kerja, saya juga senang tanaman.' Wah, sama dengan saya," kata Megawati.

Sebelum menyampaikan sambutannya di depan panggung, Megawati duduk berdampingan dengan Risma. Hari ini, Risma akan menjadi pembicara dalam sekolah partai calon kepala daerah gelombang kedua yang digelar PDI-P di Depok.

Megawati mengatakan bahwa Risma tergolong banyak menerima penghargaan. Di tangan Risma, Surabaya mulai bebenah sedikit demi sedikit. Upaya Risma yang paling menonjol adalah menghijaukan Kota Pahlawan tersebut. Kepada Megawati, Risma menyampaikan bahwa suhu udara Surabaya secara konsisten turun kurang lebih 2 derajat Celcius.

"Tadi saya jalan dari Jakarta dengan beliau (Risma), saya bilang pemanasan global, betul-betul saya tidak senang. Tetapi Embak Risma bilang, 'Bu, Surabaya itu sekarang konstan turun 2 derajat panasnya. Itu success story (cerita sukses) karena dari saya kecil sampai sekarang, ingatan pertama akan Surabaya adalah panasnya," tutur Megawati.

Mantan Presiden RI ini menyebutkan, salah satu program Risma dalam menghijaukan Surabaya adalah menjadikan lahan-lahan sebagai taman sebagai tempat bermain warga. Mega menyebut upaya ini sebagai rencana luar biasa. Menurut Megawati, Risma bisa sukses karena dia dicintai warganya dan diinginkan warganya.

Megawati juga berharap kepala daerah yang sukses seperti Risma bisa mencalonkan diri kembali. Meskipun begitu, Megawati mengingatkan bahwa setiap kader yang menjabat, termasuk Risma, merupakan petugas partai.

"Mbak Risma petugas partai, siapa yang mau jadi PDI-P, pasti akan disebut hal itu dan mestinya merasa bangga," ucap Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com