Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Projo: Dengan Segala Maaf, Menteri di Sektor Ekonomi Harus Dirombak

Kompas.com - 27/06/2015, 13:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Desakan agar Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet semakin kuat. Tak hanya dorongan partai politik, kelompok relawan Pro-Jokowi pun mendorong adanya pergantian menteri di sektor ekonomi yang dianggap tak mampu memperbaiki perekonomian.

"Kami menilai sektor ekonomi kita berat sekali. Ini sudah sampai tahap emergency call karena kita sudah harus bekerja keras sekali untuk menyelematkan bangsa ini. Melambatnya gerak ekonomi sampai perlambatan kurs contohnya," ujar Ketua Umum Budi Projo Arie Setiadi dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).

Budi mengingatkan bahwa janji kampanye Jokowi bisa terealisasi asalkan ekonomi terus bergerak. Jika ekonomi tumbuh, pembangunan di sektor riil akan membawa dampak pada masyarakat.

Namun, dengan kondisi ekonomi yang lesu, Jokowi dinilai akan kesulitan menuntaskan janji kampanyenya. [Baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Pengamat Politik Pertanyakan Kinerja "Tuan Putri"]

"Dengan segala maaf, menteri di sektor ekonomi saya rasa harus mengalami perombakan. Saatnya kita merumuskan kembali tantangan dan jawaban yang trengginas dari kisruh ekonomi sekarang saat ini," kata Budi.

Apabila pemerintah tak segera membuat perbaikan, Budi khawatir tak hanya pemerintah yang dianggap gagal, tetapi juga kepemimpinan Jokowi.

Hal tersebut bisa pula berdampak pada kepercayaan rakyat atas sistem demokrasi langsung yang telah mengantarkan kemenangan Jokowi pada Pemilu Presiden 2014 lalu.

"Biarkan saja Presiden yang mandataris rakyat memutuskan keputusannya tanpa pengaruh dari elite dan golongan politik tertentu," kata Budi.

Isu soal reshuffle belakangan ini terus berembus. Dorongan reshuffle juga dilontarkan partai koalisi pendukung pemerintah, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), yang bahkan meminta tambahan lima kursi menteri.

Atas berbagai isu reshuffle itu, Jokowi meminta publik untuk tidak mengusik para menterinya yang baru mulai bekerja.

Dia meminta agar media tidak menciptakan kegaduhan. Di sisi lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengutarakan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com