Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bisa Pantau Pelaksanaan Program di Lapangan Melalui Telepon

Kompas.com - 25/06/2015, 18:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengantongi nomor kontak seluruh penanggung jawab program di lapangan. Ia bisa sewaktu-waktu menghubungi melalui telepon untuk memantau perkembangan program yang dilaksanakan.

Deputi II Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho mengatakan telah menyediakan daftar penanggung jawab seluruh program untuk Presiden Jokowi. Penanggung jawab yang dapat dihubungi Presiden bukan menteri, melainkan pejabat eselon II yang menguasai lapangan.

"Misalnya proyek pembangunan jalan tol, Presiden telepon, (pelaksanaan) sudah berapa kilometer?" kata Yanuar saat memaparkan kinerja Kantor Staf Presiden, di Jakarta, Kamis (25/6/2015).

Yanuar mengatakan, kebiasaan Presiden memantau pelaksanaan program pada penanggung jawab di lapangan sangat berdampak pada percepatan pelaksanaan program. Ia mengklaim cara Presiden itu mampu mempercepat penyelesaian suatu program karena tim di lapangan merasa terus diawasi oleh pusat. "Itu bagus untuk mengubah budaya kerja," ujarnya.

Tugas utama Kantor Staf Presiden adalah menemukan masalah yang menghambat pelaksanaan program dan mencari solusi untuk menyelesaikannya. Yanuar menolak jika Kantor Staf Presiden dianggap seperti inspektorat yang mengawasi dan mengaudit kinerja kementerian.

"Kantor Kepresidenan bukan pengawas, bukan eksekutor. Kami teman yang membantu jika ada penghambat," ujarnya.

Tahun ini Kantor Staf Presiden memantau langsung 100 program prioritas yang menjadi janji kampanye Presiden Jokowi. Program itu meliputi hal-hal yang berkaitan dengan isu ketahanan pangan, energi, infrastruktur dan transportasi, maritim, kesehatan, pendidikan, kemiskinan, perlindungan anak dan perempuan, hutan, pariwisata, undang-undang, dan reformasi birokrasi.

Jumlah program prioritas itu akan meningkat pada tahun 2016 dengan target pengawasan pada 500 program prioritas. Jika ditotal, jumlah programnya mencapai sekitar 5.000.

Menurut Yanuar, kementerian/lembaga akan secara rutin melaporkan pelaksanaan program berikut hambatan yang ditemui pada Kantor Staf Presiden. Setelah itu, Kantor Staf Presiden akan melakukan verifikasi dan analisis untuk memecahkan permasalahan yang ada.

"Regulasi akuntabilitas dan komunikasi menjadi kunci penting untuk menyelesaikan permasalahan," ucap Yanuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com