Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Inggris Anggap Papua Jadi Bagian Penting bagi Masa Depan Indonesia

Kompas.com - 29/05/2015, 02:48 WIB
Kontributor Jayapura, Alfian Kartono

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com – Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan, Pemerintah Inggris memberikan dukungan penuh terhadap kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Papua yang berada di dalamnya.

Namun, Moazzam menegaskan, Inggris tetap memperhatikan aspirasi dari warga Indonesia, termasuk Papua, untuk pemenuhan hak-hak berdemokrasi, ekonomi dan keamanan.

Ditemui wartawan usai bertemu Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende di Mapolda Papua, Kamis (28/5/2015), Moazzam mengatakan, kunjungannya ke Papua untuk melihat langsung situasi di Papua. Menurutnya, Papua merupakan bagian penting untuk masa depan Indonesia.

Walau ada sejumlah permasalahan di Papua, ia berharap masalah tersebut dapat segera diatasi oleh Pemerintah Indonesia.

“Kebijakan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memberi perhatian lebih dengan sering mengunjungi Papua, semoga bisa secepatnya menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua,” ucap Moazzam Malik di Mapolda Papua, Kamis (28/5/2015).

Dalam pertemuannya dengan Kapolda Papua, Moazzam mengaku mendapat penjelasan terkait kondisi keamanan dan sejumlah kasus yang terjadi di Papua. Ia berharap Kapolda Papua tidak hanya menjaga keamanan di Papua, tapi juga menciptakan situasi kondusif agar warga Papua bisa hidup damai.

Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik melakukan kunjungan kerja di Papua sejak Selasa (26/5/2015) lalu. Dubes mengagendakan bertemu dengan sejumlah pejabat di Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com