Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Golkar Sulsel Kutuk Pengurus Pusat kalau Tak Bisa Ikut Pilkada

Kompas.com - 26/05/2015, 16:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan kegeramannya terhadap konflik antar-elite partai berlambang pohon beringin itu menjelang pelaksanaan pilkada serentak. Syahrul mendesak pengurus pusat Partai Golkar untuk segera islah demi kepentingan kader di daerah yang hendak mengikuti pilkada.

Menurut dia, konflik saat ini hanya terjadi pada tataran pengurus pusat. Sementara di pengurus daerah masih cukup solid.

"Maka dari itu, orang Jakarta (pengurus pusat) cepat selesaikan akan sangat terkutuklah orang jakarta kalau kemudian konflik itu membuat Golkar tidak bisa ikut pilkada," ujar Syahrul di Istana Kepresidenan, Selasa (26/5/2015).

Syahrul mengingatkan bahwa Golkar bukanlah milik segelintir pengurus partai tetapi sudah milik bangsa Indonesia. Menghadapi pilkada, Golkar seharusnya sudah mulai bersiap memilih calon pemimpin di daerah yang berkualitas.

"Jadi, kalau karena konflik dua-duanya nggak mau ngalah, itu merugikan negara dan bangsa," ucap dia.

Syahrul yang juga Gubernur Sulawesi Selatan mengaku suara-suara ancaman pengurus daerah untuk hengkang dari Golkar sudah terang-terangan dilakukan. Namun, dia berharap Golkar tidak lagi terpecah. Kedua kubu, lanjut Syahrul, harus bisa duduk bersama dan menyepakati islah tanpa syarat apa pun.

"Jangan pakai syarat-syarat. Kalau ada lagi dengan syarat begitu, itu nggak mau lihat kepentingan rakyat, pilkada, dan Golkar. Terlalu egois itu," ungkap Syahrul.

Jika cara islah tak terjadi, Syahrul mengungkapkan kader-kader di daerah akan pindah haluan ke partai yang masih berkoalisi dengan Golkar.

"Maka pintunya akan diserahkan ke koalisi-koalisi yang ada. Di sana kan sudah ada koalisi, dengan PDI-P sekalipun. Ingat, Golkar itu pemenang nomor dua, tapi di Sulsel, Golkar pemenang pertama," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com