Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Agama: Esensi Isra Miraj Membangun Peradaban

Kompas.com - 16/05/2015, 06:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan esensi peringatan Isra Mi’raj adalah mendorong umat terus membangun dan mengembangkan peradaban Islam.

"Peradaban Islam yang mengedepankan perdamaian, kemajuan, keadilan, keseimbangan, dan persamaan," kata Menag dalam peringatan Isra Mi’raj di Istana Negara Jakarta, Jumat (15/5/2015) malam.

Menurut dia, pengembangan peradaban itu bertumpu pada konsep Islam yang membawa rahmat bagi semesta alam.

Ia menyebutkan penyatuan dimensi sosial dan dimensi spiritual pada ibadah salat itu ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Maun yang mengecam orang-orang yang mengerjakan salat, tetapi tidak berusaha mengejawantahkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Menag, pada era post-modern ini, Islam kembali dihadapkan pada tantangan baru untuk merevitalisasi dimensi kekayaan spiritual yang terdapat dalam ajaran-ajarannya.

"Isra Mi’raj tidak hanya memiliki dimensi kekayaan spiritual serta pesan-pesan kehidupan, tetapi juga mengandung dimensi ilmu pengetahuan yang cukup menantang di kalangan para ilmuwan," katanya.

Menurut dia, akan bijaksana jika peringatan Isra Mi’raj juga dimaknai sebagai wahana transformasi peradaban ilmu pengetahuan.

"Paling kurang, melalui Isra Mi’raj, umat Islam tidak hanya diperkenalkan dengan ilmu pengetahuan yang bersumber dari hasil observasi, tetapi juga diperkenalkan tentang ilmu pengetahuan yang bersumber dari kitab suci, yang disebut sebaga ayat-ayat 'qauliyah'," katanya.

Dengan pemahaman integralistik, dia berharap melahirkan bentuk dan praktik pendidikan yang tepat sehingga akhirnya melahirkan manusia yang berkepribadian utuh.

"Selain itu, berwawasan iptek dan imtak yang siap memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Lukman Hakim.

Isra Mi’raj merupakan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW suatu malam sekian abad yang lalu yang fantastis dan dramatik.

Ada dua etape perjalanan, yaitu etape horizontal dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Etape kedua adalah etape vertikal dari Masjidil Aqsa ke sidratul muntaha di langit ke tujuh.

Menag menyebutkan peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW itu merupakan tonggak sejarah penting dari rangkaian perjuangan Nabi dalam membangun masyarakat berkeadaban dan berkeadilan bagi seluruh umat.

"Kewajiban salat tidak hanya ditafsirkan sebagai kewajiban yang sifatnya ritual individual semata, tetapi juga sebagai wahana transformasi sosial untuk mencegah kemungkaran," kata Menag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com