Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kemungkinan Terburuk, Indonesia Kirim Tim DVI ke Nepal

Kompas.com - 13/05/2015, 14:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mempersiapkan kemungkinan terburuk dalam mencari tiga warga negaranya yang hilang di pegunungan Himalaya, Nepal. Tim Disaster Victim Identification (DVI) akan dikirim ke negara yang baru saja diguncang gempa berkekuatan 7,9 skala richter tersebut.

Juru bicara Biro Misi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri Kombes Khrisna Murti mengatakan, Tim DVI yang dikirimkan terdiri dari dua orang, yakni Kompol Eko Yunianto dan Kompol Muhammad Faizal. Dua personel tersebut adalah ahli forensik anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri.

"Tim DVI ini bekerja di bawah koordinasi dari Kementerian Luar Negeri. Tim akan bersama-sama tim dari unsur lainnya," ujar Khrisna di kompleks Mabes Polri, Rabu (13/5/2015).

Khrisna mengatakan bahwa pengiriman ahli identifikasi bukan berarti berhenti berharap tiga WNI itu tidak selamat. Pihaknya tetap berharap tiga pendaki bernama Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat tersebut ditemukan selamat. Pengiriman tim DVI itu adalah persiapan jika yang terjadi sebaliknya.

"Tim DVI nantinya akan bergabung dengan tim pemerintah RI yang berada di sana untuk bertugas melakukan innitial assesment serta bergabung dengan tim identifikasi forensik internasional dalam identifikasi jenazah di beberapa rumah sakit di Nepal," ujar Khrisna.

Innitial assesment adalah sebuah tindakan memberikan gambaran awal tentang jumlah korban meninggal dunia dan lokasi korban itu meninggal. Kemudian disusun sebuah rencana dan cara untuk bertindak untuk penanganan persoalan itu.

Kompol Eko dan Kompol Faizal dijadwalkan berangkat ke Nepal Rabu malam melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk penugasan pertamanya, keduanya akan bertugas selama tujuh hari ke depan. "Mudah-mudahan tiga warga negara Indonesia itu dapat kita temukan dengan selamat," ujar Khrisna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com