Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Wantimpres Bela Menteri-menteri Ekonomi Jokowi

Kompas.com - 07/05/2015, 15:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa, menyatakan, perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden. Namun, dia mengingatkan bahwa kritik terhadap kinerja menteri bidang ekonomi atas buruknya perekonomian tidak tepat dilakukan pada saat ini.

"Peristiwa itu kumulatif dari masa sebelumnya. Karena itu, tidak pas untuk berikan judgement kalau ini hanya karena menteri-menteri kabinet yang sekarang. Saya kira nggak, harus dilihat historical belakangnya," kata Suharso saat dihubungi, Kamis (6/5/2015).

Dia menjelaskan, memburuknya kondisi ekonomi saat ini lebih disebabkan pada faktor eksternal. Buruknya perekonomian juga sudah terjadi sejak tahun 2012. Namun, saat itu masih terjadi inflasi sehingga tidak terlalu terasa.

"Ketika deflasi sekarang ini, maka menjadi kontraksi, permintaan dan produksi menurun. Orang pun terkejut," ucap dia. (Baca: Kinerja Ekonomi Jeblok, Tim Ekonomi Harus Dikocok Ulang?)

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, pemerintah juga sudah mengantisipasi melemahnya perekonomian sehingga sejumlah program disiapkan. Namun, dia menyadari ada program yang sudah diluncurkan, tetapi juga masih ada yang tertahan.

Saat disinggung apakah perlu ada perombakan kabinet saat ini, Suharso menyatakan Wantimpres tidak berwenang berkomentar atas isu reshuffle. Dia hanya menyatakan dalam pertemuan Wantimpres dengan Presiden Jokowi kemarin, Rabu (5/5/2015), situasi ekonomi yang memburuk menjadi bahan pembahasan.

"Respons Presiden hanya satu yang bisa katakan bahwa Presiden sudah tahu. Beliau sudah paham bahwa ekonomi melambat. Menurut kami, pasar tidak perlu gelisah karena Presiden tahu apa yang harus dilakukannya," kata Suharso. (Baca: Ekonomi Jeblok, JK Sebut Bukan Kesalahan Orang Per Orang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com