Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yusril Buka Kemungkinan Ajukan Rhoma Irama sebagai Calon Presiden

Kompas.com - 29/04/2015, 15:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan, Rhoma Irama mungkin saja menjadi calon presiden dari partai tersebut.

"Mungkin saja Bang Haji (Rhoma Irama) jadi calon presiden yang kita usung, tetapi harus wajar, dalam artian ikuti aturan main," kata Yusril Ihza Mahendra saat dihubungi di Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Yusril mengatakan, kewajaran tersebut dalam artian harus masuk dan aktif terlibat dalam tubuh PBB untuk menggalang dukungan dari kalangan akar rumput.

"Jadi jangan nanti ketika mendekati 2019 dan bergaung, baru terlibat. Ini kan susah. Jangan seperti muktamar kemarin, enggak ada cerita mau masuk PBB, tiba-tiba ada muktamar PBB, mau jadi ketum," ujarnya.

Kendati demikian, Yusril mengatakan, PBB pada intinya terbuka bagi sang raja dangdut. Namun, untuk jabatan struktural, seperti majelis syura, ketua, wakil, dan sekjen PBB, calon harus melalui mekanisme pemilihan secara demokratis.

"Seperti yang Anda lihat, Kaban yang jadi ketua majelis syura harus dipilih secara demokratis. Yang pendiri partai saja harus dipilih, bagaimana yang baru masuk tiba-tiba ingin jadi ketum," kata Yusril.

Hal senada disampaikan Ketua Majelis Syuro PBB periode 2015-2020, MS Kaban, yang menyatakan bahwa sikap partainya tersebut terbuka bukan hanya bagi Rhoma, melainkan juga tokoh lainnya.

"Kami masih terbuka. Saya, bahkan Yusril, sangat senang jika Bang Haji mau terlibat aktif dan bersama membangun PBB," kata Kaban.

Bahkan saat Muktamar IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Kaban menyatakan akan memberi jabatan apa pun kepada Rhoma Irama jika raja dangdut tersebut mau bergabung dan terlibat aktif di dalam parpol itu.

"Bang Haji Rhoma kalau mau bergabung tinggal sebut di mana posisinya, nanti kami berikan," kata Kaban saat memberikan sambutan dalam Muktamar IV PBB di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Saat itu, Kaban juga mengatakan tidak akan menghalangi keinginan Rhoma Irama untuk mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia dengan menggunakan PBB sebagai kendaraan partainya. Namun, ia terlebih dahulu harus masuk PBB.

"Mau maju pada pemilihan presiden tahun 2019, silakan masuk PBB, nanti kita rumuskan bersama," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com