Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Tidak Hasilkan UU Selama Masa Sidang III 2014-2015

Kompas.com - 24/04/2015, 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Firman Soebagyo mengakui pada masa sidang III tahun 2014-2015 tidak ada produk undang-undang yang disahkan oleh lembaga wakil rakyat tersebut.

Hal itu terjadi karena DPR sedang melakukan harmonisasi beberapa Rancangan Undang-Undang dalam Program Legislasi Nasional 2015, katanya di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

"Saat ini ada beberapa RUU yang sedang kami harmonisasikan seperti RUU Perumahan Rakyat, RUU Penjaminan dan RUU Larangan Minuman Beralkohol usulan PKS dan PPP," ujarnya.

Firman menjelaskan tidak ada UU yang disahkan disebabkan pada Masa Sidang III memiliki waktu yang singkat. Karena itu, menurut dia, Fraksi Golkar menpertimbangkan adanya waktu khusus untuk membahas UU.

"Salah satunya karena masa sidang ini pendek. Oleh sebab itu, Kita Fraksi Golkar pertimbangkan agar ada slot khusus bahas UU, seperti dulu ada hari legislasi," ujarnya.

Selain itu dia menilai kendala lainnya adalah pemerintah banyak agenda kegiatan kenegaraan sebulan ini sehingga menyebabkan tertundanya pembahasan RUU.

Menurut dia RUU bisa dibahas oleh DPR RI apabila pemerintah juga hadir dalam pembahasannya.

"Kami masih tunggu, ada beberapa yang inisiatif dari pemerintah (RUU). Syaratnya harus siap naskah akademik, sekarang inisiatif pemerintah belum ada yang masuk," katanya.

Firman mengatakan pada bulan Mei, Juni, dan Juli 2015 berdekatan dengan bulan Ramadhan, sehingga DPR RI akan memaksimalkan waktu untuk menyelesaikan pembahasan RUU.

Dia mencontohkan revisi UU KUHAP dan revisi UU KUHP. Revisi UU KUHP sudah siap namun respon dari pemerintah masih lambat dalam revisi UU KUHAP.

"Kami juga meminta komisi-komisi di DPR RI konsisten dengan RUU yang diusulkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com