Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budi Gunawan Dijaga Ketat dan Dijauhkan dari Wartawan

Kompas.com - 20/04/2015, 12:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lama tak terlihat, Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan muncul dalam acara commander wish oleh Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di auditorium Kompleks Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan sudah mengatakan bahwa Budi hadir sebelum acara berlangsung. Namun, acara pengarahan kepada petinggi Polri dan kepala Polda se-Indonesia itu digelar tertutup. Wartawan harus menunggu hingga acara selesai untuk membuktikan keberadaan Budi di acara tersebut.

Acara itu selesai sekitar pukul 11.00 WIB. Budi tidak keluar melalui pintu depan bersama Kapolri. Dia bersama Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Irjen Syafruddin dan petinggi Polri lainnya keluar melalui pintu samping auditorium, dekat dengan mobil Kijang Innova hitam miliknya.

Pengamanan ketat

Pantauan Kompas.com, beberapa menit sebelum Budi keluar di dekat pintu samping, beberapa pengawal pribadi Budi yang mengenakan pakaian sipil melakukan penyisiran area di mana Budi akan keluar. Salah satu anak buah Budi, yang mengenakan kemeja hijau sembari memegang handie talkie, meminta wartawan tidak mendekat Budi.

"Sudah, dari sini saja, ya. Jangan ada yang maju, apalagi wawancara, Bapak enggak suka," ujar dia sembari menunjuk batas gerak wartawan.

Wartawan hanya diperbolehkan berada sekitar 5 meter dari jalur Budi lewat. Semula, pengawal Budi melarang wartawan untuk memotret Budi dari kejauhan. Namun, dia kemudian mengatakan bahwa dia tidak berwenang melarang wartawan.

"Ya, sebenarnya Bapak enggak suka, tapi saya mau melarang sampeyan bagaimana? Enggak bisa juga, kan," ujar dia.

Tak beberapa lama, Budi muncul dari pintu samping dengan mengenakan seragam Polri. Dia sempat berhenti sejenak di ujung anak tangga dan membetulkan celananya. Anak buah Budi memantau terus gerak-gerik wartawan agar jangan ada yang menerobos.

Budi tampak berjalan bersama Kadiv Propam Polri Irjen Syafruddin dan beberapa petinggi Polri lainnya. Di dekat Budi, tampak seorang anggota Provost berseragam mengawal Budi berjalan sampai ke mobilnya.

Wartawan berhasil mendekati Budi ketika ia hendak masuk ke dalam mobil. Namun, Budi tidak menanggapi pertanyaan wartawan. Ia melangkah dengan santai masuk ke dalam mobilnya tanpa berkata apa pun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com