Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elit Golkar Diminta Turunkan Tensi Ketegangan Politik

Kompas.com - 03/04/2015, 04:06 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para elit Partai Golkar diminta untuk menurunkan tensi ketegangan agar dapat menyelesaikan konflik internal. Jika masalah dualisme kepengurusan tak kunjung selesai, Golkar dikhawatirkan akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015.

"Karena itu, butuh langkah penyelesaian dan menurunkan tensi politik, agar kedua kubu bisa duduk bersama dan membicarakan yang terbaik bagi Partai Golkar," ujar pengajar Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjadjaran Muradi, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2015).

Menurut Muradi, keputusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang mengabulkan permohonan kubu Aburizal Bakrie semakin memperuncing konflik antar dua kubu tersebut. Selain itu, insiden perebutan ruangan Fraksi Partai Golkar di DPR, pada beberapa hari lalu juga menjadi penegas bahwa kedua kubu lebih mementingkan kelompok dari pada menjaga soliditas dan asa partai untuk ikut dalam pilkada dan sejumlah kontestasi politik lainnya.

Sebagai konsekuensi dari manuver politik tersebut, Muradi mengatakan, Partai Golkar akan semakin jauh dari kemungkinan mencalonkan kader terbaiknya untuk maju dalam pilkada. Menurut dia, kedua pihak tidak dapat menggantungkan pendapatnya pada Kementerian Hukum dan HAM.

"Adalah kerugian besar bagi Golkar sebagai partai dengan pengalaman yang panjang dan pemenang pemilu legislatif 2014, jika tidak dapat mencalonkan kader terbaiknya dalam pilkada mendatang," kata Muradi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com