Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yorrys Akui Penyusup di Rapat Kubu Aburizal adalah Anggotanya

Kompas.com - 11/03/2015, 17:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai, angkat bicara mengenai tudingan bahwa dirinya memasukkan penyusup ke dalam rapat konsultasi kubu Aburizal Bakrie, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (11/3/2015) malam. Yorrys mengakui bahwa pria yang dituduh sebagai penyusup adalah kader Angkatan Muda Partai Golkar, organisasi sayap Golkar yang dipimpinnya.

Menurut Yorrys, kader AMPG tersebut emosi dengan komentar Ngabalin saat berdebat dengannya di salah satu stasiun televisi swasta. (Baca: Penyusup di Konsolidasi Golkar Kubu Aburizal Menyerang Ali Mochtar Ngabalin)

"Perilaku saudara Ngabalin memancing reaksi. Masa dia bilang munas abal-abal. Mereka tidak kuat itu menahan emosi," kata Yorrys saat dihubungi, Rabu (11/3/2015).

Namun, Yorrys mengaku tidak menyusupkan kader AMPG itu ke sana. Dia, kata Yorrys, datang sendiri ke rapat konsultasi kubu Aburizal sebagai kader Golkar. Yorrys juga meyakini bahwa kader AMPG tersebut tidak berniat menyerang Ngabalin, apalagi sampai membawa senjata tajam. (Baca: Diduga Penyusup, Pria Bertato Dipukuli di Konsolidasi Partai Golkar Kubu Aburizal)

Menurut dia, kader tersebut hanya berupaya mengingatkan soal pernyataan Ngabalin. "Itu spontan ketemu di Sahid, cuma nyolek saja, tapi diteriakin jadi penyusup, lalu dipukuli," ungkapnya.

Penyusup yang menyerang Ngabalin kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian, sebelum sempat menjadi bulan-bulanan oleh kader Partai Golkar yang ada di sana. Setelah insiden itu, rapat konsolidasi dilakukan tertutup untuk media. Kader Golkar yang tidak memiliki ID card juga tak diizinkan masuk. Rapat konsolidasi ini dilakukan untuk membahas keputusan Menkumham yang mengakui kubu Agung Laksono. (Baca: Cari Yorrys, Pendukung Ngabalin Bikin Ricuh Rapat Kubu Aburizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati Natakusumah Maju Pilkada Banten

Nasional
KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com