Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BP REDD Dibubarkan, Norwegia Pertanyakan Komitmen Kerjasama 1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 06/03/2015, 14:39 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Norwegia mempertanyakan kelanjutan kerjasama dengan Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim. Indonesia dan Norwegia telah menandatangani letter of intent (LOI) sebagai bagian komitmen bersama mengendalikan perubahan iklim sekaligus kerjasama konservasi kehutanan untuk mengurangi emisi karbon dengan nilai bantuan dana 1 miliar dollar AS.

"Waktu itu Norwegia yang menjanjikan 1 miliar dollar AS itu, bertanya-tanya apakah masih jalan, (saya jawab), ya masih jalan, itu intinya," kata Ketua Tim Pengarah pada Tim Pengendalian Perubahan Iklim Rachmat Witoelar di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Rachmat selesai bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla membahas kelanjutan kerjasama Pemerintah dengan Norwegia ini. Komitmen ini kembali dipertanyakan Norwegia setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membubarkan Badan Pengelola Penurunan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan plus (BP-REDD+), serta Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI). Tugas kedua lembaga tersebut kemudian diambil alih Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Baca: Presiden Joko Widodo Bubarkan 10 Lembaga Non-struktural)

Terkait dengan penghapusan BP REDD+ dan DNPI ini, Rachmat mengaku sudah membicakarannya dengan Norwegia. Pertengahan Maret nanti, atau menjelang kedatangan Perdana Menteri Norwegia ke Indonesia, Rachmat akan kembali membahas masalah ini dengan Norwegia. Ia juga menyampaikan bahwa Norwegia mengeluhkan lambatnya kerja Indonesia dalam merealisasikan kerjasama yang telah disepakati tersebut.

"Salah satu keluhan Norwegia, kok ini terlambat sekali, sehingga uang yang sudah stand by (siap) di sana untuk dilimpahkan, belum bisa," kata dia. (Baca: Presiden Bubarkan Lagi 40 Lembaga Non-struktural)

Sejauh ini, Norwegia baru mengucurkan dana kurang lebih 30 juta dollar AS terkait komitmen kerjasama pengendalian iklim tersebut. Atas laporan ini, Rachmat mengatakan bahwa Wapres Jusuf Kalla meresponnya dengan antusias. Menurut dia, Wapres mendesak agar tim pengendalian perubahan iklim bisa segera bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com