Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Irak Sulit Peroleh Informasi soal ISIS

Kompas.com - 13/02/2015, 09:12 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk Irak Safzen Noerdin mengatakan, Kedutaan Besar RI sulit mendapatkan informasi dari pemerintah Irak terkait pergerakan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), termasuk mencari kepastian mengenai dugaan adanya keterlibatan warga negara Indonesia dalam ISIS.

"Saya boleh katakan sebenarnya lebih tahu orang Indonesia ketimbang saya di sana. Karena sama sekali enggak bisa kami korek soal itu dengan Pemerintah Irak," kata Safzen, di Jakarta, Kamis (12/2/2015).

Menurut Safzen, selama ini Pemerintah Irak selalu mengatakan bahwa ISIS merupakan persoalan individu sehingga tidak perlu dihubung-hubungkan dengan negara.

"Mereka santun banget kalaubBicara soal itu jadi lebih tahu banyak yang di Indonesia," sambung Safzen.

Ia juga mengatakan bahwa KBRI di Irak selama ini hanya memperoleh informasi terkait ISIS dari pemberitaan media dan media sosial di Indonesia. Mengenai perlindungan terhadap warga negara Indonesia di Irak, Safzen mengatakan, KBRI siap membantu jika ada WNI yang menemui kesulitan.

Menurut dia, jumlah WNI di Irak cukup banyak yakni kurang lebih 1000 orang. Sejauh ini, kata Safzen, kondisi WNI di Irak baik-baik saja.

"Banyaknya di Kurdhistan, salah satu wilayah regional yang ada di utara yang berbatasan dengan Iran, mereka baik-baik saja," kata dia.

Safzen juga berharap Indonesia dan Irak bisa meningkatkan kerja sama kedua negara, terutama di bidang perdagangan. Indonesia, menurut dia, sedianya bisa memanfaatkan potensi kerjasama kedua negara, misalnya yang berkaitan dengan minyak.

"Mereka (Irak) bilang ini banyak dollar kok kami harus diambil oleh negara-negara lain, kenapa tidak oleh negara Islam terbesar di dunia, katanya Indonesia," kata dia.

Hingga kini, Indonesia belum mengimpor minyak dari Irak lagi. Menurut dia, pemerintah mungkin akan menyambung kembali kontrak jual beli minyak dengan Irak jika sudah siap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com