Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Indonesia Dibebaskan Setelah 12 Hari Ditahan Mesir

Kompas.com - 05/02/2015, 02:03 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial ME dibebaskan pada Rabu (4/2/2015), setelah ditahan selama 12 hari oleh aparat keamanan Mesir. Pria asal Jawa Timur yang berstatus sebagai mahasiswa itu ditahan di Sharm El Sheikh, kota wisata pesisir Laut Merah, 500 kilometer timur Kairo, akibat tidak memiliki izin tinggal.

Namun, Kepala Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler (Protkons) KBRI Kairo, Nugroho Yuwono Aribhimo saat dikonfirmasi Antara di Kairo atas pembebasan WNI tersebut tampak terkejut informasi itu sudah diketahui publik. "Tahu dari mana?" ujarnya dengan nada terkejut.

Nugroho kemudian membenarkan bahwa mahasiswa tersebut Sudah dibebaskan setelah KBRI Kairo melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait di Mesir.

"ME dibebaskan setelah membuat surat pernyataan bahwa dia akan konsentrasi kuliah di Universitas Al Azhar, dan berjanji tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar hukum," katanya.

Nugroho menjelaskan, pada Rabu (4/2/2015) sore, pihaknya akan menyerahkan yang bersangkutan kepada Gama Jatim (Keluarga Masyarakat Jawa Timur, organisasi kemahasiswaan tempat ME berkecimpung).

Nugroho mengungkapkan, ME ditahan akibat menyalahi dua aturan di Mesir. Pertama, visa atau masa izin tinggal kedaluwarsa sejak setahun lalu. Kedua, dia bekerja sebagai pengantar turis (travel guide).

Semua mahasiswa asing di Mesir dilarang bekerja yang tercatat di dalam di paspor, "Works is not permitted". ME ditahan ketika menjadi travel guide dari Kairo ke kota wisata Sharm El Syeikh.

Nugroho mensinyalir bahwa banyak WNI di Mesir tidak memiliki izin tinggal karena masa berlaku visa telah habis. "KBRI sudah berulang kali mengimbau kepada semua WNI, terutama mahasiswa yang masa berlaku visanya sudah habis agar segera memperbarui," katanya.

Imbauan senada diutarakan Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Agus Susanto. Dia mengakui bahwa pihak keamanan Mesir belakangan ini memperketat pemeriksaan terhadap warga asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com