Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan dengan Prabowo Pertanda Jokowi Sedang Butuh Banyak Bantuan Politik

Kompas.com - 30/01/2015, 16:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015) kemarin, memberikan isyarat bahwa Jokowi saat ini sedang membutuhkan banyak bantuan kekuatan politik lain. Hal itu perlu karena dalam waktu dekat ada sejumlah pembahasan di DPR terkait kebijakan pemerintah yang memerlukan banyak dukungan.

"Bukan tidak mungkin, ada permintaan dukungan politik di parlemen terhadap isu-isu tertentu, seperti dalam hal pemilihan Kapolri, atau bisa saja hal lain seperti dalam hal pembahasan APBN-P," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/1/2015).

Yunarto berpendapat bahwa Jokowi kini tengah menghadapi dilema. Di satu sisi, Jokowi mendapat tekanan publik untuk membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Di sisi lain, tekanan untuk segera melantik tersangka dugaan penerimaan gratifikasi itu justru datang dari koalisi partai politik pendukung Jokowi.

Jika nantinya Jokowi membatalkan pelantikan Budi sebagai kapolri baru, kata Yunarto, bukan menjadi sebuah keniscayaan bila koalisi pendukung justru akan melawannya di parlemen. Jika demikian, sulit bagi Jokowi untuk merealisasikan program kerjanya.

"Soal perbedaan pendapat mengenai pelantikan Budi Gunawan ini bisa saja menjadi efek lain," katanya.

Yunarto menilai komunikasi Jokowi dan Prabowo secara tidak langsung dapat meningkatkan posisi tawar Jokowi. Jokowi seolah mengisyaratkan bahwa ia sudah tidak lagi menjadi petugas partai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com