Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dinilai Masih "Demam Panggung" dalam 100 Hari Pemerintahan

Kompas.com - 28/01/2015, 09:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat politik Heri Budianto menilai, dalam 100 hari pemerintahannya, Presiden Joko Widodo masih tersandera kepentingan partai politik pendukungnya. Heri menyebut Jokowi seperti "demam panggung".

"Jokowi sepertinya kaget dengan situasi politik yang seperti ini. Bahkan, mungkin ini tidak dibayangkan oleh Jokowi sebelumnya," ujar Heri, kepada Kompas.com, Rabu (28/1/2015).

Heri mengatakan, pengaruh dari tokoh-tokoh besar yang membantu Jokowi-Jusuf Kalla dalam pilpres 2014 lalu, juga terlihat jelas. Menurut dia, sampai saat ini Jokowi sama sekali belum menunjukan keberaniannya untuk keluar dari pengaruh tokoh-tokoh besar itu.

Ia memberi contoh peran Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Kedua tokoh tersebut diyakini oleh publik memberi pengaruh besar bagi Jokowi dalam mengambil keputusan.

Demam panggung, menurut Heri, juga terlihat dari tata kelola pemerintahan yang dinilainya belum efektif. Kemampuan Jokowi dalam membangun komunikasi tampaknya belum menunjukan sinergi dalam pemerintahannya. Akibatnya, koordinasi antarlembaga menjadi lemah dan masing-masing lembaga berjalan sendiri-sendiri.

Terkait masalah antara Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi, Heri mengatakan, sudah saatnya Jokowi menunjukan keberanian dan melepaskan diri dari pengaruh partai pendukung dan tokoh-tokoh besar di belakangnya. (baca: Jokowi Akan Awasi dan Kawal Kasus Budi Gunawan dan Bambang Widjojanto)

Menurut Heri, polemik yang terjadi saat ini sebaiknya dimanfaatkan Jokowi untuk tetap mempertahankan kepercayaan publik. Jokowi perlu menunjukan kepada publik bahwa ia sedang mendapat tekanan besar dan merasa dikhianati oleh para politisi pengusungnya, yang berusaha mengejar kepentingan politik.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO-RODERICK ADRIAN MOZES Calon Presiden Joko Widodo memberikan orasi dalam acara Konser Salam 2 Jari Menuju Kemenangan Jokowi-JK, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2014). Konser ini dihadiri oleh ribuan simpatisan Jokowi-JK.


Heri menambahkan, masyarakat menengah ke bawah mungkin akan sulit melepas kepercayaan terhadap Jokowi, meskipun beberapa keputusannya tidak sesuai dengan janji saat kampanye.

Namun, bagi kalangan menengah ke atas, termasuk bagi relawan yang telah bersusah payah mendukung Jokowi, situasi yang dilematis saat ini bisa saja mengurangi tingkat kepercayaannya bagi Jokowi. (baca: Jokowi Dinilai Bakal Terus Diserang Isu "Presiden Boneka")

"Bagi pendukung Jokowi yang paham dengan situasi dilamatis saat ini, bisa saja tuduhan 'presiden boneka', dan ibu suri itu menjadi kenyataan. Terutama bagi relawan, kalau Jokowi mengecewakan mereka, ini akan membahayakan bagi Jokowi ke depannya," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com