Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Black Box" Diduga di Luar Ekor Pesawat, Penyelam Dibagi Dua Tim

Kompas.com - 09/01/2015, 16:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com — Black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 diduga sudah terpisah dari bagian ekor pesawat. Bagian ekor tersebut sebelumnya sudah ditemukan oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut, di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, tepatnya di titik koordinat 03.38.36 Lintang Selatan dan 109.43.42 Bujur Timur.

Dugaan tersebut didapat dari hasil gambaran bentuk ekor pesawat yang dilihat oleh para penyelam. Bagian paling belakang ekor yang merupakan tempat penyimpanan black box sudah terlepas dari keseluruhan ekor pesawat. Serpihannya juga tidak lagi terlihat di sekitar lokasi penemuan.

"Sangat mungkin kalau melihat gambar yang dilukiskan penyelam," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko sambil menunjukkan gambar keadaan ekor pesawat itu kepada wartawan, Jumat (9/1/2015).

Dugaan itu semakin menguat ketika Kapal Navigasi Jadayat mendeteksi sonar yang diduga berasal dari black box Air Asia dan berada di jarak 1,7 mil laut dari lokasi ekor pesawat ditemukan. Lokasi itu tepatnya ada di titik koordinat 03.37.21 Lintang Selatan dan 109.42.42 Bujur Timur.

Atas dugaan ini, tim penyelam akhirnya dibagi menjadi dua tim. Satu tim akan fokus untuk mengangkat ekor pesawat yang saat ini masih terdampar di kedalaman 35 meter, sedangkan tim lainnya akan fokus mencari black box.

Siang ini, tim yang terdiri dari tujuh orang sudah diterjunkan. "Kita bentuk satu tim lagi yang fokus untuk mencari black box itu," ucap Moeldoko.

Baca juga berita lain terkait black box Air Asia:
- Basarnas: Kemungkinan "Black Box" Sudah Berada di Luar Ekor Pesawat
- Kepala Basarnas: "Black Box" Dibuat dari Bahan Metal yang Tahan Banting
- Panglima TNI Khawatir "Black Box" Sudah Pecah di Ekor Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com