Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DVI Berhasil Identifikasi 1 Jenazah, Total Identitas 25 Jenazah Sudah Diketahui

Kompas.com - 08/01/2015, 15:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Tim Disaster Victims Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Hari ini, ada satu identitas jenazah yang sudah dipastikan oleh tim DVI Polri.

Dengan demikian, total jasad yang berhasil diidentifikasi hingga Kamis (8/1/2015) adalah 25 korban.

Satu jasad yang berhasil diidentifikasi tersebut diketahui bernama Djoko Suseno. Laki-laki berusia 43 tahun ini merupakan warga negara Indonesia yang berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebelumnya, identitas dari jenazah dengan label B025 ini dipastikan setelah melalui proses identifikasi melalui pencocokan data antemortem dan postmortem. Djoko memiliki kecocokan sidik jari dengan data yang dimiliki Indonesian Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri. Adapun dari data sekunder, jenazah dipastikan memiliki kecocokan berdasarkan data jenis kelamin dan usia.

Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Budiyono menyebutkan, proses identifikasi satu jenazah tersebut membutuhkan waktu cukup lama, yakni Rabu malam kemarin hingga Kamis pagi.

"Hasil kerja keras sepanjang malam ini hanya menghasilkan satu jenazah teridentifikasi saja," ujar Budiyono.

Berikut keterangan lengkap mengenai jenazah yang identitasnya berhasil dipastikan pada hari ini:

Nama: Djoko Suseno
Jenis kelamin: Laki-laki
Usia: 43 tahun
Warga negara: Indonesia
Domisili: Sidoarjo, Jawa Timur
Label jenazah: B025
Proses identifikasi: Berdasarkan data primer milik Inafis, ada kecocokan antara sidik jari korban dan kecocokan pada data postmortem dan antemortem. Adapun data sekunder diperoleh berdasarkan kesamaan jenis kelamin dan usia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com