Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden AirAsia, Akademisi Kritisi Pola Komunikasi Sejumlah Instansi Pemerintah

Kompas.com - 30/12/2014, 23:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai instansi dinilai berlomba-lomba memberikan pernyataan terkait dengan hilangnya AirAsia QZ8501 dan "memanfaatkan" insiden ini untuk unjuk eksistensi.

Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata Algooth Putranto menilai fenomena berebutnya berbagai pihak di pemerintahan tampil bicara dalam kasus Air Asia menunjukkan tidak paham komunikasi krisis.

“Padahal sudah membentuk crisis center. Semua terpusat. Lha ini tentara, polisi, aparat sipil berlomba ikut berbicara. Harusnya mereka malu dengan AirAsia yang langsung menunjuk Toni Fernandes sebagai narasumber tunggal,” ujarnya, Selasa (30/12/2014).

Dalam komunikasi krisis, ujarnya, setelah membentuk crisis center sudah wajib ditunjuk  seorang juru bicara yang bertugas mengelola akurasi dan konsistensi pesan yang merespons seluruh kebutuhan informasi internal dan eksternal.

“Dalam hal ini Ketua Basarnas wajib dipuji karena konsisten menanggapi pertanyaan media. Dalam sesi konferensi pers dia terlihat tidak merasa perlu menjawab pertanyaan yang menyebabkan timbulnya spekulasi dan memilih mengumpulkan fakta yang ada,” ujarnya.

Algooth membandingkan dengan kecelakaan-kecelakaan pesawat yang terjadi pada pesawat militer. Satu contoh nyata adalah tragedi Hercules C-130 TNI AU yang jatuh di Magetan, Jatim. Seluruh aparat sipil dan militer dapat kompak mengunci mulut.

“Padahal saat itu, pesawat tersebut membawa penumpang sipil yaitu perempuan dan anak-anak. Saat itu media kesulitan mendapatkan pernyataan. Semua kompak diam dan patuh sumber informasi adalah Mabes TNI AU. Kali ini terasa janggal,” lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com