Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Ingatkan Masyarakat Waspadai Provokasi Kelompok Radikal

Kompas.com - 24/12/2014, 14:18 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Intelijen Negara (BIN) mendeteksi adanya potensi ancaman provokasi kelompok radikal menjelang pelaksanaan Hari Raya Natal. Oleh karena itu, BIN mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai provokasi itu dan tetap menjaga kedamaian.

“Untuk Natal, potensi ancaman itu tetap ada. Kita ketahui bahwa kelompok radikal di Indonesia ini ada dan mereka selalu melakukan provokasi terhadap masyarakat luas,” kata Kepala BIN Marciano Norman di Istana Kepresidenan, Rabu (24/12/2014).

Marciano mengungkapkan, provokasi itu bisa menjadi ancaman bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Dia meminta agar masyarakat tidak terprovokasi karena kelompok radikal itu memang bertujuan untuk mengganggu stabilitas keamanan pada perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini.

“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap provokasi kelompok radikal. Mereka tidak mengehendaki kerukunan umat beragama di Indonesia ini bisa terjaga dengan baik,” kata dia.

Terkait rencana Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Natal di Papua pada 27-28 Desember, Marciano mengungkapkan, pihaknya juga mengantisipasi pergerakan dari kelompok bersenjata yang selama ini memperjuangkan Papua Merdeka. Antisipasi yang dilakukan adalah pendekatan damai dengan kelompok itu.

“Solusi damai itu merupakan hadiah Natal juga kepada masyarakat Papua agar kedamaian di Papua itu bisa terwujud,” katanya.

Menjelang perayaan Natal ini, aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris berinisial DK (31) di Kampung Gambiran Nomor C6, RT02/RW14, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa, sekitar pukul 15.45 WIB. Di rumah kontrakan DK ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga sebagai bahan merakit bom.

Polisi menyebutkan, DK termasuk kelompok Badri cs, dan diduga DK sendiri mempunyai keahlian merakit bom, terutama bom cair. Dalam penggeledahan di rumah DK, Densus dan Polres Sukoharjo mengamankan black powder, potasium, belerang, samurai dan urea. DK ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dibawa Tim Densus ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com