Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak, Jokowi-JK Makan Siang Bareng di Istana

Kompas.com - 19/12/2014, 16:53 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keakraban dan soliditas Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terlihat semakin kuat. Seusai shalat di Istana Baiturrahman, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/12/2014) siang, Presiden mengajak Wapres makan bersama.

Dengan masakan dari staf rumah tangga Kepresidenan, Jokowi-JK menyantap menu tempe tahu, ikan, sayur, dan sambal terasi di salah satu ruang di Istana Merdeka.

Awalnya, Wapres Kalla dikira hanya mau mengantar Presiden masuk ke Istana Merdeka. Namun, tak terduga, Presiden mengajak Wapres masuk ke Istana dan makan bersama. Padahal, mobil golf yang biasa digunakan Presiden dan Wapres sudah menunggu di halaman Istana. Mobil itu sedianya akan dipakai untuk mengantar kembali Wapres dari masjid ke kantor.

Saat dikonfirmasi tentang kabar ini, Juru Bicara Wapres Kalla, Husain Abdullah, membenarkan acara dadakan kedua pemimpin tertinggi Indonesia itu.

Menurut Husain, semula Wapres diperkirakan tidak lama bersama Presiden. Namun, karena ditunggu lama belum juga ada kabar, akhirnya Wapres ditinggal.

"Harusnya, Pak Wapres itu seusai shalat Jumat memimpin rapat di kantor sembari makan bersama deputi dan staf untuk mengevaluasi kegiatan mingguan Sekretariat Wapres. Jadi, karena diajak makan Presiden, kita semua menunggu dan akhirnya rapat dipimpin Seswapres Pak Oemar," kata Husain, yang akrab disapa Uceng.

Setelah rapat evaluasi sambil makan siang bersama dengan nasi kotak di Kantor Wapres selesai, Wapres pun baru selesai makan bersama dengan Presiden.

Ditanya mengenai apa saja yang dibicarakan antara Presiden dan Wapres, Husain mengaku tidak tahu. "Yang jelas keduanya semakin solid memimpin negara," tutur Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Sekjen OECD Akan Temui Prabowo

Nasional
PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

PKS Pecat Caleg di Aceh yang Ditangkap Karena Kasus Narkoba

Nasional
Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Achsanul Qosasi Minta Maaf karena Terima Uang 40 M dari Proyek BTS

Nasional
4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

4 Poin Penting PP Tapera: Syarat Kepesertaan hingga Besaran Iurannya

Nasional
DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

DPR Setujui Revisi 4 Undang-Undang sebagai Usul Inisiatif

Nasional
Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Menyoal Putusan Sela Gazalba Saleh, Kewenangan Penuntutan di UU KPK dan KUHAP

Nasional
Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Achsanul Qosasi Akui Terima Uang dari Proyek BTS: Saya Khilaf

Nasional
Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Warga Kampung Susun Bayam Keluhkan Kondisi Huntara: Banyak Lubang, Tak Ada Listrik

Nasional
Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Dikonfrontasi Jaksa, Istri SYL Tetap Bantah Punya Tas Dior dari Duit Kementan

Nasional
Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Bos Maktour Travel Mengaku Hanya Diminta Kementan Reservasi Perjalanan SYL ke Saudi, Mayoritas Kelas Bisnis

Nasional
Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Jadi Tenaga Ahli Kementan, Cucu SYL Beralasan Diminta Kakek Magang

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Wakil Ketua MK: Sistem Noken Rentan Dimanipulasi Elite

Nasional
Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Putusan Bebas Gazalba Saleh Dikhawatirkan Bikin Penuntutan KPK Mandek

Nasional
Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Polemik Putusan Sela Gazalba, KPK Didorong Koordinasi dengan Jaksa Agung

Nasional
Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Jadi Ahli Sengketa Pileg, Eks Hakim MK: Mayoritas Hasil Pemilu di Papua Harus Batal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com