Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marwan Jafar Tawarkan Transmigrasi untuk Korban Longsor Banjarnegara

Kompas.com - 15/12/2014, 15:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan memprioritaskan korban longsor di Banjarnegara. Sejumlah opsi untuk membantu para korban mulai dimunculkan dan akan ditetapkan setelah dilakukan kajian di lapangan.

Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Marwan Jafar menjelaskan, beberapa opsi yang akan diberikan pada para korban adalah perbaikan perkampungan yang terkena longsor, relokasi ke tempat aman di sekitar Banjarnegara, atau mengikuti program transmigrasi ke luar Pulau Jawa.

"Kita bisa lakukan relokasi, kalau berkenan transmigrasi, itu bisa, kalau tidak berkenan ya tidak bisa kita paksa," kata Marwan, di Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Marwan menjelaskan, lokasi yang terkenal longsor termasuk wilayah subur. Atas dasar itu, muncul pertimbangan agar wilayah itu diperbaiki sehingga warga dapat kembali tinggal dan beraktivitas seperti biasa.

Ia menegaskan, lokasi yang terkena longsor di Banjarnegara memang tidak masuk sebagai kawasan desa tertinggal. Akan tetapi, dengan alasan dilanda bencana, maka ada alasan untuk memprioritaskan wilayah tersebut dalam program pemerintahan yang terkait.

"Kalau mau di Banjarnegara, bisa di daerah pegunungan yang aman. Bisa juga diperbaiki daerah itu karena tanahnya subur, itu jadi prioritas," ujarnya.

Bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Banjarnegara, pada hari Jumat (12/12/2014) sore. Ada sekitar 40 rumah di lokasi longsor dan dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga. Jumlah warga Dusun Jemblung RT 05 RW 01 yang tertimpa longsor diperkirakan sekitar 100 orang, sedangkan warga lainnya berhasil menyelamatkan diri. Berdasarkan data BNPB, telah ditemukan puluhan korban meninggal dunia. Sementara itu ada puluhan korban lain yang belum ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Nasional
Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com