Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-Blusukan, Jokowi Telekonferensi dengan TKI di Berbagai Negara

Kompas.com - 30/11/2014, 16:19 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar telekonferensi dengan para tenaga kerja Indonesia yang tersebar di beberapa negara, Minggu (30/11/2014).

Melalui telekonferensi ini, Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri mendengarkan keluhan para TKI dari Taiwan, Malaysia, Mesir, Arab Saudi, dan Singapura.

"Saya sudah banyak mendengar bermacam permasalahan mengenai TKI kita yang berada di luar negeri tetapi saya ingin sekali melihat secara langsung dari Saudara semuanya, seluruh TKI yang ada," kata Jokowi di Bina Graha, Kompleks Istana Kepresiden Jakarta, Minggu.

Telekonferensi dilakukan melalui video yang terpampang dalam tiga gambar besar. Telekonferensi ini, digelar atas bantuan para relawan Jokowi. Komunikasi Presiden melalui telekonferensi dengan para TKI ini merupakan contoh e-blusukan atau blusukan elektronik yang digagas Jokowi.

"Kenapa kita lakukan di hari Minggu karena teman-teman kita TKI hanya bisa libur hari Minggu, jadi presiden menyesuaikan jadwal dengan di luar negeri," kata seorang relawan Jokowi.

Saat membuka telekonferensi, Jokowi mengaku paham masalah yang dihadapi TKI saat ini. Ia lalu menyebutkan beberapa permasalahan yang mendera para TKI di luar negeri di antaranya gaji yang tidak dibayar, beban kerja yang tidak sesuai upah, kekerasan fisik, dan pelecehan seksual.

"Hal seperti ini yang harus diatasi dan kita harus memulai sesuatu yang tegas bahwa kalau terlalu banyak permasalahan di suatu negara, lebih baik langsung kita stop dan moratorium," ucap Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi menekankan pentingnya perlindungan terhadap TKI di luar negeri. Menurut dia, perlindungan harus dimulai dari proses rekrutmen hingga para TKI berada di negara-negara penempatan masing-masing.

"Sehingga betul-betul semunya terlindungi, posisi nyaman dalam bekerja dan tidak ada masalah-masalah yang berat yang dialami TKI-TKI kita," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com