Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Konflik DPR, Satu Kursi Pimpinan KPK Bakal Kosong

Kompas.com - 21/11/2014, 10:30 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Masa jabatan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Mudoddas akan berakhir pada 10 Desember 2014. Namun, proses seleksi calon pimpinan KPK di DPR terganjal polemik antara fraksi kubu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat.

Dampaknya, proses seleksi kemungkinan baru bisa dilakukan setelah masa reses mendatang, sehingga bakal terjadi kekosongan satu kursi pimpinan KPK setelah masa jabatan Busyro habis.

"Uji kepatutan dan uji kelayakan dilakukan Komisi III DPR, tetapi kan kondisi di DPR baru beberapa hari ini membaik setelah Koalisi Indonesia Hebat islah dengan Koalisi Merah Putih," kata anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifa di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (21/11/2014), seperti dikutip Antara.

Politisi asal PDI Perjuangan itu mengemukakan, kemungkinan kursi pimpinan KPK untuk sementara waktu tinggal empat orang setelah berakhir masa jabatan Busyro. Sebab, saat ini anggota DPR masih berkonsentrasi membahas revisi UU 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), yang ditargetkan tuntas sebelum 5 Desember 2014.

Sedangkan mulai 5 Desember 2014, anggota DPR mulai memasuki masa reses.

"Kemungkinan permasalahan pergantian Pak Busyro dilakukan setelah reses," katanya.

Dua nama dari hasil seleksi sementara pimpinan di KPK telah diserahkan pemerintah ke DPR, yakni Busyro dan Robby Arya Barata.

Sementara itu, anggota Komisi III dari Partai Keadilan Sejahtera Almuzzammil Yusuf mengatakan, uji kepatutan dan uji kelayakan calon Wakil Ketua KPK pengganti Busyro kemungkinan tidak dapat dilaksanakan dalam waktu cepat.

"Sebentar lagi kami reses, kemungkinan habis reses baru bisa menindaklanjuti permasalahan ini," katanya.

Empat pimpinan KPK setelah berakhir masa jabatan Busyro diharapkan mampu melaksanakan tugas secara maksimal. Mereka, yakni Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja.

"Kemungkinan untuk sementara pimpinan KPK tinggal empat orang. Kami berharap mereka dapat bekerja maksimal," kata Almuzzammil.

Sebelumnya, jajaran pimpinan merasa mampu tetap bekerja jika terjadi kekosongan satu kursi. Pimpinan KPK awalnya ingin proses seleksi dilakukan tahun 2015 atau ketika masa jabatan seluruh pimpinan KPK habis. (baca: KPK Nilai Pemerintah Buang Anggaran jika Bentuk Pansel Pengganti Busyro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com