Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Menolak Harga BBM Naik seperti Anak Kecil yang Tidak Senang Disuruh Belajar

Kompas.com - 18/11/2014, 22:07 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Pengamat politik, Boni Hargens, menilai penolakan dan kecaman dari masyarakat atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai hal yang wajar. Namun, menurut dia, keputusan ini harus diambil pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla meskipun dianggap tidak populer di masyarakat. Boni bahkan memberi analogi, pemerintah bertindak seperti orangtua yang memberikan pendidikan kepada rakyat sebagai anaknya.

"Seorang anak kecil yang senang bermain tentu tidak senang kalau disuruh belajar dan berdoa. Dia tidak mengerti apa artinya buat dia. Tapi, itulah cara terbaik orangtua menyelamatkan masa depan anaknya," kata Boni, melalui keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (18/11/2014).

Boni melanjutkan, kenaikan bahan bakar minyak merupakan bentuk pengalihan subsidi dan bukan penghapusan. Pengalihan ini dilakukan dari BBM yang dianggap konsumtif ke program kerakyatan yang substantif, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

"Orientasi Jokowi adalah membangun kualitas manusia Indonesia secara langsung dan nyata, bukan hanya wacana," kata Boni.

Ia mengatakan, kenaikan BBM itu merupakan bentuk keberanian Jokowi dalam mengambil keputusan yang berisiko. Jokowi, kata dia, bekerja untuk perubahan dan bukan sekadar pencitraan semata sebab menaikkan harga BBM jelas menurunkan popularitasnya. Hal itulah yang menurut Boni menjadi pembeda dari pemerintahan sebelumnya.

Boni mengungkap, yang terpenting untuk dilakukan selanjutnya adalah memastikan pemerintah serius menjalankan program "kartu sakti" dan program-program lain yang diarahkan pada pembangunan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com