Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran "Kerja, Kerja, Kerja" di Pemilihan Pimpinan Komisi III

Kompas.com - 29/10/2014, 15:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemilihan pimpinan Komisi III DPR RI, Rabu (29/10/2014) siang, diwarnai sindiran terhadap koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Suasana sidang komisi itu yang biasanya berlangsung formal menjadi santai.

Hal itu terjadi di sela-sela pembacaan usulan pimpinan komisi oleh sejumlah fraksi pada rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR, Fadli Zon. Salah seorang anggota DPR Fraksi PKS, Aboe Bakar Al Habsy, menyeletuk, "Kayaknya damai nih, enggak ada perdebatan."

Suasana pembacaan usulan pimpinan komisi itu berlangsung tanpa interupsi. Hal itu karena anggota DPR RI dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak ada yang hadir. Oleh sebab itu, pembacaan usulan pimpinan komisi pun tidak diperdebatkan.

Politisi PKS Nasir Jamil, yang duduk persis di sebelah Aboe Bakar, pun ikut menyeletuk. "Iya nih, anteng-anteng saja. Berarti bisa langsung mulai kerja, kerja, kerja, kerja," ujar dia dengan penekanan pada kata "kerja".

Celetukan itu memancing tawa seisi ruang sidang, tidak terkecuali Fadli Zon. Sindiran tidak berhenti sampai di situ. Ketika Aboe Bakar membacakan usulan pimpinan Komisi III, dia mengibaratkan pemilihan itu bagaikan mengutak-utik nama calon menteri.

"Setelah kami mengutak-utik nama, akhirnya kami memutuskan empat nama itu. Nama-nama itu diputuskannya last minute, ya," ujar dia seraya tertawa. Seisi ruangan ikut tertawa.

Setelah Fraksi PAN, Demokrat, Golkar, PKS, dan Gerindra membacakan hasil usulan pimpinan komisi, Fadli Zon mengesahkan hasilnya dengan mengetokkan palu.

Hasil putusan sidang itu menetapkan M Aziz Syamsudin (Golkar) sebagai Ketua Komisi III dengan tiga wakil ketua, yakni Desmon Junaedi Mahesa (Gerindra), Fahri Harahap (PAN), dan Benny Kabur Harman (Demokrat). Saat Fadli mempersilakan keempatnya maju untuk diberi palu sebagai simbolisasi, ada anggota DPR yang menyeletuk, "Langsung pakai baju putih-putih, ya." Seisi ruangan itu kembali tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com