Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Anggap Pemilihan Alat Kelengkapan Dewan Tidak Sah

Kompas.com - 29/10/2014, 11:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pramono Anung menilai, pemilihan alat kelengkapan dewan oleh DPR yang dlakukan pada hari ini, Rabu (29/10/2014), tidak sah. Ia mengatakan, pemilihan tidak dihadiri dan diikuti oleh lebih dari setengah fraksi yang ada di DPR. Pemilihan itu, kata dia, hanya diikuti oleh lima fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, yakni Golkar, Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat.

Adapun lima fraksi lain yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat, yakni PDI-P, PKB, Nasdem, Hanura, dan PPP belum menyerahkan nama untuk diikutsertakan dalam pemilihan alat kelengkapan dewan. Nama belum diserahkan oleh KIH karena musyawarah mufakat dengan KMP sejauh ini tidak membuahkan kata sepakat.

"Ketentuan Pasal 251, begitu nama diserahkan, kuorum akan dipenuhi. Permintaan kita dari jumlah 63 pimpinan DPR, kita hanya minta 16," kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/10/2014) siang.

Terkait Fraksi PPP versi Surydharma Ali yang telah menyerahkan nama untuk alat kelengkapan dewan, menurut dia, hal tersebut tidak sah. Pasalnya, Kementerian Hukum dan HAM sudah mengeluarkan surat keputusan yang mengesahkan PPP versi Romahurmuziy.

"Secara resmi PPP yang sah adalah kepemimpinan Pak Romy. Tidak akan bisa cuma lima partai, tidak akan kuorum," ujarnya. Dia berharap KMP membatalkan pemilihan yang tidak akan mencapai kuorum itu dan kembali membuka musyawarah dengan KIH.

"Kami minta ruang musyawarah dan mudah-mudahan 24 jam ini bisa terjadi," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

PPATK Bakal Laporkan Anggota DPR Main Judi Online ke MKD

Nasional
MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

MKD Disebut Bisa Langsung Tindak Anggota DPR Pemain Judi Online Tanpa Tunggu Laporan

Nasional
KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

KPK Ungkap Modus Dugaan Korupsi Bansos Presiden, Kualitas Dikurangi

Nasional
Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Tiba di Pearl Harbor, KRI Raden Eddy Martadinata-331 Akan Latihan dengan Puluhan Kapal Perang Dunia

Nasional
PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

PKS Pastikan Sudah Komunikasi dengan Anies Sebelum Memasangkannya dengan Sohibul Iman

Nasional
Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com