Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Pesan Anak Saya, Jangan Sampai Lupa Mereka

Kompas.com - 27/10/2014, 09:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tak ada hal khusus yang dilakukan anak-anak dan keluarganya dengan pengangkatan dirinya sebagai menteri. Menurut Khofifah, anak-anaknya mendukung dan mendoakannya serta menitipkan sebuah pesan khusus. Apa pesannya?

"Mereka bilang, tidak mau kehilangan ibunya. Anak saya yang bungsu bilang, ibu jadi menteri jangan lupa anak," ujar Khofifah, saat berbincang di rumahnya, Jakarta Selatan, Senin (27/10/2014) pagi.

Khofifah mengaku terkejut saat anaknya berkata demikian. Namun, ia memaklumi kekhawatiran anak-anaknya akan kehilangan perhatian. Pasalnya, tutur Khofifah, saat ini anak-anaknya tidak tinggal bersamanya. Khofifah mengatakan, anak sulungnya baru menyelesaikan studi di Kuala Lumpur, Malaysia. Anak keduanya tengah menempuh studi di Beijing, Tiongkok.

Sementara, dua anaknya yang lain bersekolah di pesantren di Jawa Timur. Khofifah mengakui, anak-anaknya seringkali mengeluh mengenai keterbatasan komunikasi dengannya.

"Saya jarang Skype, jadi kalau komunikasi lewat telepon. Apalagi yang di pesantren kan kalo mau telpon harus hari libur. Itu pun harus pinjam hp ustadnya karena mereka enggak pegang hp," kata Khofifah.

Khofifah meyakinkan anaknya bahwa tugas barunya sebagai menteri tidak membuat perhatian terhadap anak-anaknya hilang.

"Mereka tetep jadi nafas saya. Kan bapaknya anak-anak sudah tidak ada, jadi perhatian itu tidak akan hilang," ujarnya.

"Kekhawatiran hilangnya perhatian itu justru membahagiakan saya, artinya mereka masih butuh saya. Kalo tidak merasa kehilangan, saya malah sedih," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com