Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI dan Polri Bentuk Tim Investigasi Pasca-penembakan di Batam

Kompas.com - 22/09/2014, 15:32 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — TNI dan Polri bersama-sama membentuk tim investigasi untuk menyelesaikan insiden yang terjadi dalam penggerebekan oleh polisi pada pekan lalu. Ketika itu, terjadi penembakan terhadap empat anggota TNI oleh tim gabungan dari Direktorat Kriminal Khusus Polda Kepulauan Riau dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau.

"Kapolda Kepri dan Komandan Resor Militer sudah melakukan pemeriksaan terkait kronologi penembakan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Senin (22/9/2014).

Selain itu, pemeriksaan oleh tim investigasi juga melibatkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Boy mengatakan, Propam akan terlibat dalam proses tahapan-tahapan pemeriksaan untuk memastikan apakah tindakan yang dilakukan anggota Polda Kepri dan anggota Brimob sudah sesuai dengan prosedur penangkapan.

Boy mengatakan, internal kepolisian juga akan memeriksa apakah penggunaan senjata api oleh anggota Brimob dan anggota Polda Kepri sudah sesuai dengan mekanisme dan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Kami juga akan mengecek penggunaan senjata api untuk melukai orang lain. Dalam hal ini, melukai anggota Batalyon Infanteri di Batam," ujar Boy.

Bagi anggota Polri yang terbukti melakukan kesalahan prosedur dan pelanggaran hukum, Boy mengatakan, anggota tersebut pasti akan menerima sanksi tegas atas perbuatannya.

"Akan ada langkah tegas kepada personel di lapangan yang keliru dalam menggunakan senjata api," kata Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com