Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mengintip" JK Nonton Tabula Rasa

Kompas.com - 15/09/2014, 20:24 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla bersama istri, Mufidah Jusuf Kalla, langsung ke XXI di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, seusai pengumuman postur kabinet di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014) malam. Bersama sejumlah tamu lainnya, JK akan menyaksikan film Tabula Rasa.

JK dan istri hadir pukul 19.00 WIB. Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, politisi senior Partai Golkar Aksa Mahmud, dan politisi Golkar Yorrys Raweyai telah hadir terlebih dahulu.

Saat memasuki Studio 1 yang menjadi lokasi pemutaran perdana film Tabula Rasa, JK dan istri tampak duduk di deret kursi VIP berdampingan dengan Aksa Mahmud, Sapta Nirwandar, dan pengusaha Sofjan Wanandi.

Beberapa kali, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu bersenda gurau dengan Aksa yang duduk di sampingnya. JK bahkan dengan santai menyantap popcorn yang berada di kursi Aksa.

Adapun Tabula Rasa adalah film kuliner pertama di Indonesia yang bercerita tentang kerinduan dan memori rasa yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tabula Rasa bercerita tentang Hans ( diperankan Jimmy Kobogau), seorang pemuda Papua, yang memiliki cita-cita menjadi pesepak bola terkenal.

Saat direkrut klub sepak bola di Jakarta, Hans memulai perantauannya. Namun, nasib berkata lain. Dia justru terpaksa kehilangan impiannya itu. Di tengah kesulitan hidup di Ibu Kota, Hans bertemu dengan Mak (Dewi Irawan), seorang pemilik rumah makan Padang.

Produser Tabula Rasa, Sheila Timothy, mengungkapkan, film ini menawarkan cerita kuliner yang dibalut dengan nilai-nilai tolong -menolong. Film tersebut dibintangi oleh Dewi Irawan, Yayu Unru, Ozzom Ramdan, dan Jimmy Kobogau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com