Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Transisi Akan Cek Pengadaan Barang Selain Mercy untuk Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 11/09/2014, 10:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto mengatakan, Tim Transisi akan selalu melakukan pengecekan terhadap pengadaan-pengadaan barang dan fasilitas oleh pemerintahan saat ini untuk pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang. Hasto mengaku bahwa Tim Transisi sudah mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait pengadaan fasilitas.

"Tim Transisi Jokowi-JK memang banyak menerima masukan terkait dengan kebijakan realokasi dan distribusi anggaran ini, misalnya dari Komisi Anggaran Independen," kata Hasto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/9/2014) pagi.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch juga menyarankan Tim Transisi untuk mengecek pengadaan lain selain mobil Mercedes-Benz untuk kabinet Jokowi mendatang. Hal tersebut menyusul dibatalkannya pembelian mobil Mercy itu. (baca: ICW Sarankan Tim Transisi Cek Pengadaan Lain Selain Mercy untuk Jokowi)

Hasto mengatakan, Tim Transisi akan mendengar berbagai masukan yang diberikan oleh masyarakat.

"Pemerintahan Jokowi mendatang memang diwarnai partisipasi publik yang sangat tinggi. Semua bisa ikut berpartisipasi melakukan perubahan, salah satunya diwujudkan dalam anggaran," ucap Hasto.

Hasto mengatakan, berbagai masukan yang diberikan publik sejalan dengan kebijakan yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi-JK, yakni penggunaan anggaran untuk kepentingan masyarakat luas.

"Kebijakan alokasi difokuskan pada pemenuhan fungsi dasar negara yang tidak bisa dikomersialkan, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan rakyat, dan di sisi lain meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk mengembangkan bekerjanya ekonomi kerakyatan, khususnya di sektor pertanian dan kelautan," ucap Hasto.

Sebelumnya, pemerintah sudah menetapkan Mercedes-Benz sebagai pemenang lelang pengadaan mobil dinas menteri, pejabat setingkat menteri, mantan presiden, dan mantan wakil presiden dengan nilai tender sebesar Rp 91,94 miliar untuk pengadaan 72 Mercy tipe E-Class 400.

Namun, pengadaan mobil ini ditolak oleh Jokowi. Penolakan itu telah disampaikan langsung kepada Mensesneg Sudi Silalahi. Pemerintah lalu membatalkan pengadaan tersebut. (Baca: Pemerintah Batal Beli Mercy Bukan karena Penolakan Jokowi)

Baca juga:

Ini Alasan Pemerintah Batalkan Pembelian Mercy untuk Kabinet Jokowi)

Mercy Baru Dibatalkan, Menteri-menteri Jokowi Akan Gunakan Mobil Dinas Lama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com