Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensesneg: Mobil Dinas Menteri Harus Dikembalikan Sebelum 20 Oktober

Kompas.com - 08/09/2014, 18:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com- Puluhan mobil dinas menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II wajib dikembalikan sebelum berakhirnya masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 20 Oktober mendatang. Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi di sela-sela kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Sentul, Senin (8/9/2014).

"Iya dong dikembalikan ke negara. Begitu dilantik, begitu bubar (20 Oktober) ya akan kami kembalikan," ujar Sudi.

Pada tahun 2009 lalu, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II mengenakan mobil dinas baru yang mentereng seharga Rp 1,3 miliar. Mobil dengan merek Crown Royal Saloon itu menggantikan Toyota Camry yang dipakai para menteri KIB I.

Selain mengurus pengembalian mobil-mobil dinas menteri, Sudi juga mengaku pihaknya masih mengurus kebutuhan operasional pemerintahan berikutnya, termasuk perihal mobil dinas. Proses lelang pun, ungkap Sudi, akan segera dilakukan.

Namun, saat ditanyakan detail mobil operasional yang akan digunakan para menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, Sudi enggan menjelaskan lebih lanjut. "Sedang berjalan. Sudah ya," ucapnya singkat.

Menilik pada awal pemerintahan SBY periode 2009-2014, persoalan mobil dinas juga menjadi sorotan lantaran mendapatkan fasilitas mobil baru. Namun, mobil baru itu ternyata hasil penganggaran pemerintahan sebelumnya yang sudah mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan mobil dinas baru bagi para menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com