Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Akui Ada Anggota Tim Transisi yang Terlalu Gesit

Kompas.com - 07/09/2014, 14:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Jalla yakin komentar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak mengganggu jalannya masa transisi secara umum. SBY berkomentar pemerintahannya masih berjalan hingga kini dan tidak ingin didikte.

"Tidak. Tidak sama sekali," ujar JK di sela acara silaturahmi Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama fraksi PDI Perjuangan di Hotel Dharmawangsa Jakarta Selatan, Minggu (7/9/2014) siang.

Kalla yakin masa transisi dari SBY-Boediono ke Jokowi-JK berlangsung dengan baik. Kalla pun yakin apa yang diinginkan pemerintahannya untuk bisa dilakukan begitu dilantik dapat tercapai. Soal komentar SBY itu sendiri, Kalla enggan menanggapinya. Tim transisi, kata Kalla punya tugas khusus menyiapkan pemerintahannya agar berjalan baik. Meski itu berhubungan dengan pemerintahan saat ini, hal itu bukan bentuk intervensi.

"Tim punya pandangan, itu pasti. Dan itu sah-sah saja," ujar Kalla.

Kalla meyakini apa yang dikhawatirkan SBY soal ada anggota Tim Transisi yang 'kegesitan' tidak akan terulang lagi. "Kemarin ada teman yang terlalu banyak bertanya mungkin. Sekarang kan sudah diatur harus bertemu Menko atau Sekab, sebelumnya kan enggak ada," lanjut Kalla.

Sebelumnya, Presiden SBY mengingatkan agar tim utusan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan kabinet yang dipimpinnya tidak saling menyalahkan. Hal ini perlu dilakukan agar terjadi proses transisi yang mulus.

"Poin saya adalah, masa transisi, konsultasi, dan komunikasi, tidak boleh saling menyalahkan kebijakan masing-masing. Dalam pertemuan saya dengan Pak Jokowi juga ada kesepakatan, tidak perlulah tim beliau mengkritik kita, juga tidak perlu menyalahkan rencana presiden masing-masing," ujar Presiden SBY dalam pembukaan sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (5/9/2014) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com