Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan Pun Malas Hadiri Perayaan HUT Ke-69 MPR/DPR

Kompas.com - 29/08/2014, 13:05 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Perayaan ulang tahun ke-69 MPR/DPR RI, Jumat (29/8/2014), dirayakan oleh tak sampai setengah jumlah anggota Dewan periode 2009-2014. Dari 560 anggota, hanya 192 orang yang hadir dalam rapat paripurna peringatan HUT MPR/DPR yang terakhir pada periode ini.

Rincian anggota DPR RI yang menandatangani presensi adalah Fraksi Partai Demokrat sebanyak 55 orang dari 148 anggota, Partai Golkar 40 orang dari 106 anggota, PDI-P 35 orang dari 94 anggota, PKS 15 orang dari 57 anggota, PAN 15 orang dari 46 anggota, PPP 20 orang dari 38 anggota, PKB 6 orang dari 28 anggota, Partai Gerindra 1 orang dari 26 anggota, dan Partai Hanura 5 orang dari 17 anggota.

Dalam pidato laporan kinerja DPR/MPR RI selama tahun 2013-2014, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, dalam sejarahnya, selama 69 tahun, DPR RI mengalami pasang surut saat melaksanakan tugas check and balances pemerintahan.

Dalam fungsi legislasi selama sidang 2013-2014, DPR bersama pemerintah telah menyelesaikan 22 rancangan undang-undang (RUU). Dalam fungsi anggaran, lanjut dia, DPR telah membahas dan menetapkan APBN 2014.

Sementara itu, fungsi pengawasan dilakukan melalui beberapa tim, salah satunya Timwas Century dan seleksi pejabat publik.

Rapat paripurna ini juga dihadiri delegasi anggota Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC), antara lain dari Malaysia, Bangaldes, dan Ghana.

Setelah rapat paripurna, HUT MPR/DPR dirayakan dengan potong tumpeng dan makan bersama diiringi musik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com