Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul 09.00, Presiden SBY Bacakan Pidato Kenegaraan dan RAPBN 2015

Kompas.com - 15/08/2014, 08:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan laporan tahunan dalam pidato kenegaraan pada sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah di Gedung DPR RI, Jumat (15/8/2014) pukul 09.00. Tak hanya pidato kenegaraan, Presiden juga akan menyampaikan Nota Keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 pada siang nanti.

Pidato kenegaraan kali ini adalah yang terakhir kalinya dilakukan Presiden Yudhoyono sebelum mengakhiri masa jabatan pada 20 Oktober 2014. Menjelang pelaksanaan pidato kenegaraan dan pembacaan RAPBN 2015, yang paling banyak disorot adalah soal proses transisi. Kubu presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla berharap agar Presiden Yudhoyono dapat memasukkan alokasi anggaran program-program prioritas, seperti Kartu Indonesia Sehat. Namun, pihak Istana menyatakan program itu baru bisa dimasukkan sendiri oleh Jokowi pada RAPBN-P 2015.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah soal subsidi bahan bakar minyak. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, postur RAPBN 2015 yang akan dibacakan Presiden nanti tidak akan menjegal pemerintahan mendatang. RAPBN 2015, kata dia, hanya bersifat dasar dan memberikan ruang cukup luas bagi pemerintahan baru untuk mengubahnya, tak terkecuali soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak.

"Soal subsidi sama, kami ikut baseline saja. Kewenangan bukan pada kami. Kalau kami nanti yang melakukan atau menghapuskan atau mengurangi, nanti pemerintah yang akan datang akan tersandera. Tidak baik. Jadi lebih baik mereka yang putuskan sendiri," ujar Chairul di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Chairul mengungkapkan, RAPBN 2015 tetap memberikan subsidi BBM disesuaikan dengan harga minyak dunia. Namun, alokasi subsidi BBM itu bersifat dasar. "Yang pasti kami tidak ingin sandera pemerintah akan datang. Kami akan berikan keleluasaan pemerintahan akan datang untuk ikut pembahasan karena mereka yang akan pakai APBN," ujarnya.

Pemilik Trans Corp yang juga pernah menjadi Ketua Ekonomi Nasional itu menyatakan, Presiden Yudhoyono akan langsung bertemu dengan presiden terpilih beberapa hari setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan sengketa hasil Pemilu Presiden 2014. Salah satu agenda pertemuan tersebut, sebut Chairul, adalah masalah APBN 2015. "Termasuk penggantian BUMN-BUMN strategis pun beliau akan bicara," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com