JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, tersangka teroris yang ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Jatiasih, Bekasi, masuk dalam Daftar Pencarian Orang. Saat penangkapan, polisi menemukan bendera berlambang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kita berhasil tangkap 2 teroris di Ngawi dan 1 di Jatiasih. Mereka merupakan target kita. Sesuai data yang dimiliki," ujar Agus di Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (11/8/2014).
Agus menuturkan, tersangka teroris yang ditangkap masih berkaitan dengan kasus sebelumnya, yakni jaringan Santoso CS yang beroperasi di Poso, Sulawesi Tengah, pada tahun 2010. Pada saat penangkapan, polisi menemukan benda-benda terkait dugaan terorisme yang dilakukan oleh kelompok ISIS.
"Kita temukan salah satu (barang bukti) seperti bendera yang dipakai oleh ISIS dan senjata api," kata Agus.
Meski begitu, Agus masih mengumpulkan informasi tambahan atas kegiatan lain yang disangkakan kepada para pelaku. Ia mengaku akan memproses lebih lanjut atas penangkapan tersebut dengan melakukan analisis yang lebih dalam.
"Kita lakukan proses lebih lanjut. Perlu kita lakukan analisis mendalam. Berharap masyarakat untuk mewaspadai, tidak terprovokasi oleh kelompok manapun," imbau Agus.
Agus menambahkan, apabila ada masyarakat yang tidak setuju terhadap penangkapan tersebut, ia mempersilakan untuk menempuh proses pra-peradilan. Masyarakat bisa ikut memonitor pergerakan terorisme.
"Itu bentuk dukungan, termasuk apabila kami dianggap melakukan hal yang tidak sesuai. Lebih baik lagi jika dilengkapi bukti pendukung," sambung Agus.
Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua orang yang diduga anggota jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat (8/8/2014), pukul 11.00. Mereka yang ditangkap adalah warga Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren. Selain itu, Densus juga menangkap Ketua Harian Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Afif Abdul Majid, Sabtu (9/8/2014). Afif diduga terlibat dalam pendanaan aksi terorisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.