Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Atur Waktu Hadir sebagai Saksi dalam Pemeriksaan Kasus "Obor Rakyat"

Kompas.com - 07/08/2014, 16:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum presiden terpilih Joko Widodo, Teguh Samudera, akan mendatangi Badan Reserse Kriminal Polri untuk mengatur jadwal pemeriksaan Jokowi sebagai korban dalam kasus terbitnya tabloid Obor Rakyat. Ia mengatakan, kesibukannya menghadapi sidang perselisihan hasil pemilihan umum di Mahkamah Konstitusi membuatnya kesulitan dalam mengatur jadwal dengan pihak penyidik.

Teguh menambahkan, sebelumnya dia dan penyidik telah mengatur jadwal bertemu pada 6 atau 7 Agustus 2014. Namun, jadwal tersebut bentrok dengan jadwal sidang PHPU di MK. "Jadi, kita tidak mungkin mendampingi Pak Jokowi di Mabes. Makanya, kita ke Mabes mau koordinasi lagi kapan waktunya yang paling tepat," ujar Teguh di Gedung MK, Jakarta, Kamis (7/8/2014).

Teguh mengatakan, selain mengatur jadwal pemanggilan Jokowi sebagai korban, dia juga akan membicarakan mengenai keterangan apa yang dapat dipersiapkan tim kuasa hukum untuk melengkapi berita acara sesuai yang dikehendaki kepolisian.

Menurut Teguh, Jokowi lebih mengutamakan mengurus perkara di MK ketimbang menyelesaikan kasus Obor Rakyat yang merupakan kepentingan pribadinya. "Ini (Obor Rakyat) kan masalah pribadi Pak Jokowi. Jadi, beliau lebih mementingkan kemaslahatan negara daripada diri sendiri," ujarnya.

Teguh menyatakan, Jokowi siap memenuhi panggilan penyidik dalam waktu dekat. Oleh karena itu, dia mengatur waktu pemanggilan setelah ada jeda di antara kegiatan sidang PHPU dan kegiatan lainnya.

"Sewaktu kami bicara dengan Jokowi, siap menghadiri. Tinggal mengatur waktunya saja dan kesiapan kami mendampingi beliau," kata Teguh.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Sompie mengatakan, Polri menunggu kesiapan Jokowi untuk dipanggil dan dimintai keterangan sebagai korban atas kasus Obor Rakyat. Kedatangan Jokowi akan melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) kasus tersebut agar perkara tersebut dapat dibawa ke pengadilan dengan tersangka Pemimpin Redaksi Obor Rakyat Setyardi Budiono dan redakturnya, Darmawan Sepriyossa.

Baca juga : Polri Tunggu Kesiapan Waktu Jokowi untuk Jadi Saksi "Obor Rakyat"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com