JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla mengatakan, Partai Golkar harus menggelar musyawarah nasional pada tahun ini. Menurut Kalla, hal itu sesuai dengan AD-ART Golkar yang mengatur digelarnya munas tiap lima tahun.
Kalla menjelaskan, saat ini internal Golkar memang sedang terbelah karena ada dua kubu yang meminta dan menolak munas digelar tahun ini. Akan tetapi, ia yakin langkah yang paling tepat menggelar munas adalah pada 2014 karena sesuai dengan aturan tertinggi Partai Golkar.
"Ini masalah aturan partai yang harus ditaati bahwa munas itu setiap lima tahun," kata Kalla, di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2014).
Kalla menjelaskan, perbedaan pandangan mengenai waktu digelarnya munas dipicu oleh rekomendasi Munas 2009 yang menyatakan bahwa munas selanjutnya digelar pada 2014. Akan tetapi, rekomendasi itu muncul dengan pertimbangan Pilpres 2014 digelar dua putaran sehingga Golkar tak memiliki waktu cukup untuk menggelar munas pada tahun yang sama.
"Tapi, kan sekarang (pilpres) cuma sekali, otomatis rekomendasi itu batal. Tinggal dilihat, lebih kuat mana antara rekomendasi atau AD-ART, tentu AD-ART lebih kuat," ujarnya.
Saat diminta pendapatnya mengenai figur paling tepat dan potensial untuk menggantikan Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Kalla mengaku tak memiliki kewenangan untuk menentukan. Namun, ia berharap ketua umum Golkar selanjutnya merupakan kader yang memahami seluk-beluk dan ideologi Golkar.
"Yang paling penting didukung oleh daerah. Tidak ada aturan soal umur, tapi pengalaman," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.