Hal ini karena saat ini pada pilpres, Indonesia hanya punya dua kandidat yang membuat rakyat Indonesia, yang belum lama berdemokrasi, terpolarisasi pada dua kutub. Hal demikian merupakan kondisi yang wajar di negara dengan demokrasi yang sudah matang semisal Amerika Serikat.
"Biarkan bangsa ini belajar lebih matang berdemokrasi, ini adalah proses pendidikan demokrasi yang penting, kalau kita lalui pilpres kali ini dengan lancar, maka demokrasi kita sudah matang," kata Jimly di kediamannya di Komplek Pondok Labu Indah Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2014).
Untuk itu, Jimly menghimbau agar kedua pasang calon memberi contoh teladan yang baik kepada masyarakat dan pendukungnya untuk ikut memperlihatkan jiwa dewasa dalam berpolitik. Jimly menyayangkan adanya aksi saling klaim kemenangan yang dilakukan kedua kubu berdasarkan hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei.
"Yang dituntut itu jiwa kedewasaan berpolitik dari capres, nanti kalau KPU sudah tetapkan hasil, langsung saja beri ucapan selamat, agar kita cukupkan proses Pemilu ini dan bersiap pada tahap rekonsiliasi pemerintahan baru," ucap Jimly Terkirim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.