Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Jokowi, Ruhut Ditugasi Hadapi Fadli Zon dan Mereka yang Gelap Mata

Kompas.com - 27/06/2014, 13:03 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai sikap politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla harus didukung, meskipun yang bersangkutan sering kali mengkritik Jokowi.

"Pak Ruhut selama ini memang cukup sering mengkritik Pak Jokowi. Namun, akhirnya Pak Ruhut melihat bahwa kepemimpinan dan kepribadian Pak Jokowi betul-betul hadir sebagai magnet yang kuat," kata Hasto di Jakarta, Jumat (27/6/2014), seperti dikutip Tribunnews.com.

Menurut Hasto, keputusan Ruhut tersebut harus didukung lantaran begitu banyak serangan hitam yang ditujukan kepada Jokowi setelah kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa khawatir terhadap tingginya elektabilitas pasangan nomor urut dua itu. Salah satunya serangan dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

"Dukungan Ruhut terjadi di saat Saudara Fadli Zon sudah gelap mata sehingga menyatakan lembaga survei seperti Kompas pun bayaran," imbuhnya.

Padahal, ujar Hasto, dari pengalaman yang lalu, justru Gerindra yang sengaja memasang iklan survei INES yang terbukti survei buatan.

"Saya dengan Pak Ruhut akan khusus mengambil spesialisasi untuk head to head dengan mereka yang sudah gelap mata," ujarnya.

Hasto juga mengatakan, setiap warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih memiliki kebebasan untuk menyuarakan dukungannya kepada Jokowi-JK.

"Itulah yang terjadi dengan dukungan Pak Ruhut. Harus dipahami bahwa ujung akhir dari strategi pemenangan adalah bagaimana para tokoh, masyarakat, relawan, dan pendukung partai bersatu dan bergerak satu arah untuk mendukung Jokowi-JK," katanya.

Sebelumnya, Ruhut mengaku mendukung Jokowi-JK lantaran tidak terima kubu Prabowo-Hatta menyerang pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. (baca: Tak Terima Prabowo Serang SBY, Ruhut Dukung Jokowi-JK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com