Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Pindah Partai karena Terlalu Cinta Golkar meski Dipecat

Kompas.com - 24/06/2014, 22:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Tiga kader Partai Golkar yang dipecat karena mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla, yaitu Poempida Hidayatullah, Agus Gumiwang, dan Nusron Wahid, kompak mengatakan bahwa mereka masih mencintai partai berlambang pohon beringin itu.

Mereka menolak untuk pindah ke salah satu partai koalisi pendukung Jokowi-JK meskipun ditawari. Ketiganya juga yakin bahwa ke depannya masalah ini bisa bergabung kembali dengan Partai Golkar.

"Saya 27 tahun mengabdi untuk Partai Golkar, tidak usah berandai-andai kami akan gagal. Kami punya dasar yang kuat, kami kuasai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Kami tidak akan gagal melalui proses apa pun," kata Agus dalam konferensi pers di Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2014) malam.

Hal serupa disampaikan Nusron. Caleg Golkar peraih suara terbanyak itu mengatakan, Golkar adalah pilihannya sejak dulu dan tak akan pernah berubah.

"Kalau saya harus pindah partai kenapa tidak dari dulu? Kenapa baru sekarang? Saya Ansor, NU, kalau mau ikuti rekam jejak ya di PKB. Saya melihat Golkar itu basis nasionalis yang baik. Kami yakin di Golkar badai pasti berlalu," ujarnya.

Sementara itu, Poempida mengatakan tak mau pindah ke partai lain karena memegang satu prinsip dalam hidupnya.

"Saya sudah sampaikan satu kali hidup, satu partai. Itu prinsip saya. Kita yakin bisa kembali bergabung dan membangun Golkar yang lebih baik ke depan," ucap Poempida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com