Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Tegaskan Tak Pernah Berniat Kudeta, Ini 3 Alasannya

Kompas.com - 19/06/2014, 15:58 WIB
Caroline Damanik

Penulis


KOMPAS.com — Mantan Menhankam dan Panglima ABRI Wiranto menyadari bahwa masih ada masyarakat yang menyangka dirinya pernah memiliki niat untuk melakukan kudeta dalam peristiwa sejarah tahun 1998 (baca juga: Wiranto Sindir Prabowo soal Kelakar Penyesalan Tak Jadi Kudeta).

Wiranto pun menegaskan bahwa dirinya sekali pun tidak pernah memiliki niat untuk melakukan kudeta pada saat itu meskipun saat itu dia memiliki kewenangan untuk mengerahkan pasukan.

"Karena saya tidak ingin mengkhianati negeri ini meski negeri ini dalam keadaan limbung. Sebagai prajurit Sapta Marga, saya mengawal agar demokrasi berjalan wajar. Negara ini tidak diambil alih oleh militer, seperti di Suriah, kita bersyukur negeri ini terjaga dengan baik," ujar Wiranto dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Wiranto lalu membantah bahwa dirinya tidak melakukan kudeta karena tidak berani. Untuk menjawab kecurigaan itu, dia pun menjabarkan tiga alasan utamanya tidak melakukan kudeta saat itu.

"Pertama, kalau saya ambil alih, sebagai Menhankam/Pangab, saya hanya berkuasa berdasarkan secarik kertas dari presiden yang baru saja dijatuhkan. Saya akan menghadapkan saya dan pasukan dengan rakyat yang baru saja melakukan reformasi. Korban akan berjatuhan lebih besar. Rakyat banyak dikorbankan hanya karena kekuasaan," ungkapnya.

Alasan kedua, lanjut Wiranto, pada saat itu, rezim militer tak akan diterima dalam pergaulan internasional. Jika hal itu dipaksakan, menurut Wiranto, Indonesia akan mendapat embargo, sementara ekonomi Indonesia dalam keadaan buruk.

"Ketiga, kebiasaan itu akan terus berlanjut, kudeta, dan akan terus kudeta. Negara tidak akan stabil dan tidak bisa konsolidasi, maka saya tidak pernah menyesal (tidak melakukan kudeta)," tegasnya.

Wiranto menutup jawaban atas pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa yang membuatnya menyesal adalah karena setelah reformasi berjalan, harapan rakyat untuk mendapatkan yang lebih baik, bahagia, tertib, dan tidak ada korupsi tidak terpenuhi.

"Itu yang saya sesalkan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com