“Menyesal itu kan ada niat, tetapi kalau enggak ada niat, ya enggak apa-apa,” kata Wiranto dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Sebelumnya, saat memberikan kuliah umumdi Four Seasons Hotel, Jakarta, 18 Desember lalu, dalam kapasitasnya sebagai bakal calon presiden, Prabowo Subianto mengatakan bahwa dia sadar betul citra dirinya tidak terlepas dari peristiwa sejarah tahun 1998. Prabowo yang merupakan menantu Presiden ke-2 RI Soeharto itu sempat diisukan akan melakukan kudeta terhadap Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Terkait isu kudeta, mantan Panglima Komando Strategi Angkatan Darat itu sempat mengatakan penyesalannya tidak jadi melakukan kudeta pada 1998 silam. Pernyataan itu diucapkan Prabowo sambil tertawa.
"Saya letnan jenderal purnawirawan, mantan Panglima Kostrad yang hampir kudeta. Tapi, kudeta enggak jadi, nyesel juga saya sekarang, ha-ha-ha...," ujar Prabowo waktu itu.
Sebagai panglima ABRI pada waktu itu, Wiranto mengatakan, banyak yang tidak tahu bahwa kewenangan Prabowo waktu itu terbatas saat menjadi Panglima Kostrad. Dia hanya bertindak sebagai panglima yang membina, melatih, dan mengembangkan kekuatan dari satuan Kostrad.
“Yang menggunakannya adalah Panglima ABRI saat itu. Tak mungkin Panglima Kostrad mau mengudeta. Tidak mungkin, tidak boleh, dan tidak bisa menggunakan pasukan tanpa izin Panglima ABRI,” ucap Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.