Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN Kejar Pembuat Tabloid "Obor Rakyat"

Kompas.com - 12/06/2014, 19:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Badan Intelijen Negara (BIN) mengerahkan aparatnya untuk turun tangan mengusut pembuat tabloid Obor Rakyat yang menyudutkan calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo. Hingga kini, BIN belum bisa menyimpulkan apa pun terkait pelaku di balik pembuatan tabloid tersebut.

"Kita bisa akan segera bantu (mencari)," ujar Kepala BIN Marciano Norman seusai acara pengukuhan guru besar terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Kamis (12/6/2014).

Menurut Marciano, saat ini timnya sudah bergerak dan tengah melakukan pendalaman. Dia belum bisa menyebut siapa pelaku pembuat tabloid ini. Dia juga belum mau menyampaikan dugaan keterlibatan pimpinan sebuah media online dalam penerbitan tabloid Obor Rakyat.

"Saya belum bisa menyimpulkan itu," ungkap mantan Panglima Kodam Jaya itu.

Sebelumnya diberitakan, sebuah tabloid dengan nama Obor Rakyat beredar di sejumlah pondok pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Isi tabloid berupa hujatan terhadap Jokowi-JK, tanpa menyebut narasumber dan penulis berita.

Dalam tabloid edisi kedua itu, berita utamanya mengangkat topik tentang "1001 Topeng Pencitraan". Di dalamnya masih berisi hujatan terhadap Jokowi.

Salah satu anggota tim hukum pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Alexander Lay, mendapatkan informasi bahwa ada oknum jurnalis dari media masa terkenal berada di balik beredarnya tabloid Obor Rakyat. "Informasinya begitu. Saya tidak bisa sebutkan namanya untuk saat ini," ujar Alex di Media Center JKW4P, Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2014).

Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Alex, sang wartawan meminta seorang dosen di salah satu universitas Islam untuk membuat sebuah artikel. Namun, tanpa sepengetahuan sang dosen, artikelnya "dipelintir" dan dimuat di tabloid Obor Rakyat. Pihaknya pun telah melakukan konfirmasi ke sang dosen. Dia membenarkan, sang dosen mendapat telepon permintaan membuat artikel oleh sang wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com