JAKARTA, KOMPAS.com - Kampanye Pemilu Presiden 2014 tidak hanya dilakukan dengan rapat umum atau silaturahim ke tokoh masyarakat. Bentuk-bentuk kampanye baru dimunculkan lewat berbagai media untuk menggaet pemilih.
Kampanye yang dilakukan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, misalnya, juga menggunakan medium komik, permainan di dunia maya, ataupun film.
Sahabat Prabowo, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, juga mengeluarkan sejumlah materi kampanye yang bersifat ringan dan lucu. Salah satunya video berjudul ”Happy” di YouTube.
Yudha Permana, Ketua Sahabat Prabowo Jabodetabek, Sabtu (7/6/2014), di Jakarta, mengatakan, sebagian pembuatan video itu dilakukan setelah lari pagi pada hari bebas kendaraan (car free day) di Jakarta. Sebagian lagi dibuat di kantor Gerindra. Isinya tentang orang-orang yang bersukaria, tertawa-tawa, dan bermain-main. ”Ketua Umum Gerindra Pak Suhardi juga mau ikut nari-nari,” kata Yudha yang menjadi sutradara sekaligus pemain di video itu.
Selain di dunia maya, Sababat Prabowo juga melakukan kampanye kreatif di dunia nyata. Setiap Minggu, mereka tampil pada hari bebas kendaraan di sejumlah kota, seperti Jakarta, Riau, Bali, dan Bandung, dengan berbagai atraksi. Misalnya, lari pagi, marching band, parade, dan bagi-bagi susu disertai maskot Mas Garuda yang bentuknya komikal. Mas Garuda, menurut Yudha, ingin mencerminkan sosok yang humanis, tegas, dan berani.
Sahabat Prabowo, lanjut Yudha, juga memiliki relawan yang mendatangi rumah-rumah untuk bercerita tentang visi dan misi Prabowo-Hatta.
Ide-ide kreatif itu berasal dari tim relawan yang di Jakarta jumlahnya sekitar 200 orang. ”Kami tidak ada yang dibayar. Kami kerja karena senang dan setuju saja,” kata Yudha.
Generasi baru
Koordinator Tim Komunikasi Kreatif dan Pemasaran Tim Pemenangan Jokowi-JK Romanus Sumaryo menilai, kampanye kreatif yang juga disebut sebagai kampanye model baru ini muncul karena merefleksikan generasi politik yang baru. ”Kalau kampanye yang lama, kan, pengumpulan massa, lalu dangdutan, tapi dialognya paling hanya 15 menit,” ucap dia.
Romanus menyebutkan, bentuk-bentuk kampanye Jokowi yang kreatif umumnya juga berawal dari ide kreatif relawan. Hal ini berawal dari ajakan tim sukses kepada para relawan untuk membantu kampanye sesuai dengan keahlian mereka.
Kampanye kreatif Jokowi yang dibuat relawan ini, misalnya, dalam bentuk komik atau dalam bentuk permainan online yang dimunculkan di situs www.generasioptimis.com.
Bentuk kampanye kreatif ini, kata Romanus, juga disepakati oleh pasangan Jokowi-JK sendiri. ”Bentuk kampanye kreatif tergantung dari segmen pemilih yang disasar. Kampanye untuk memikat pemilih muda berbeda dengan bentuk kampanye untuk mereka yang tua,” ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, sejumlah gagasan kreatif yang dituangkan dalam kampanye itu menunjukkan bahwa industri kreatif yang kebanyakan ditopang anak-anak muda memiliki pasar yang prospektif. ”Komik di luar negeri banyak yang dibuat oleh kita. Itu yang mau kita angkat. Kita ingin menunjukkan industri kreatif yang dimotori anak muda punya pasar, tetapi belum diberi ruang untuk perhatian,” ungkap Jokowi.
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo mengungkapkan, sejumlah ide-ide kreatif untuk kegiatan politik di lapangan justru datang dari Jokowi sendiri, seperti saat pasangan Jokowi-JK menaiki bajaj ke KPU.
Relawan
Keberadaan relawan yang aktif mendukung pasangan tertentu juga menjadi fenomena lain di kampanye kali ini.
Eep Saefulloh Fatah, pegiat kampanye Jenggala Center, salah satu posko pemenangan Jokowi-JK, menuturkan, jumlah organisasi relawan untuk pasangan itu sekitar 40 sampai 50 organisasi per provinsi. Jika dikalikan 33 provinsi, jumlah organisasi berkisar dari 1.320 organisasi sampai 1.650 organisasi.
Militansi relawan ini termasuk luar biasa. ”Ketika muncul kampanye hitam yang mempertanyakan keislaman Jokowi, para relawan berinisiatif bergerak melawan. Mereka mencari foto Jokowi naik haji tahun 2003, lalu umrah terakhir tahun 2012. Itu difotokopi, dikasih keterangan, dan diedarkan ke masyarakat,” kata Eep. (EDN/ILO/IAM/NTA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.