Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tabayyun" ala Jokowi di Depan Ulama

Kompas.com - 05/06/2014, 16:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- "Saya perlu tabayyun (memberikan penjelasan) karena banyak isu aneh-aneh. Soal haji, alhamdulillah, saya sudah melaksanakannya dengan istri dan ibu saya tahun 2003. Setelah itu, umrah, umrah, umrah," kata calon presiden Joko Widodo di hadapan ratusan ulama dalam Silaturahmi Nasional Alim Ulama Partai Kebangkitan Bangsa, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Ratusan ulama yang hadir sontak menyambut penjelasan itu dengan tepuk tangan meriah. Calon wakil presiden Jusuf Kalla tampak tersenyum. Begitu pula Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa A Muhaimin Iskandar dan Ketua DPP PKB Marwan Jafar.

Joko Widodo (Jokowi) lantas melanjutkan. "Ayah dan ibu saya itu asli orang desa, dari Boyolali dan Karanganyar (Jawa Tengah). Lha kok dibilang dari Singapura." Para hadirin kembali tertawa.

Sebagaimana biasanya, Jokowi tampil bersahaja dengan baju kotak-kotak dan celana hitam. Dia juga mengenakan kopiah hitam. Pendampingnya, Kalla, mengenakan baju putih. Saat masuk ke ruang pertemuan, keduanya disambut dengan lantunan selawat.

Setelah resmi diajukan sebagai capres, Jokowi memang didera sejumlah isu yang tergolong kampanye hitam. Sebagian fitnah itu bahkan terkait soal suku, agama, ras, dan antargolongan. Forum bersama ulama dimanfaatkannya untuk mementahkan beberapa isu itu.

Sebelum Jokowi tampil, Marwan Jafar lebih dulu menegaskan bahwa Jokowi asli orang Solo dan berasal dari keluarga Muslim yang baik. Pendampingnya, Jusuf Kalla, merupakan tokoh Islam. ”JK itu satu-satunya kader NU yang bertarung dalam pemilu presiden ini,” katanya.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar menjelaskan mengapa PKB memilih mengusung Jokowi-Jusuf Kalla sebagai capres-cawapres pada Pemilu 2014. ”Pemimpin yang sabar dan mampu melanjutkan demokrasi, insya Allah, Jokowi. Saat datang ke PKB, Jokowi berkomitmen untuk mengembangkan keindonesiaan dan keislaman. Rasanya ayem dan tenteram kalau keislaman PKB dan ulama Nahdlatul Ulama yang mewarnai kehidupan bangsa dan negara kita,” tuturnya.

PKB semakin yakin dengan Jokowi setelah Jusuf Kalla dipilih menjadi cawapres. Kalla adalah anggota Musytasar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. "Bersama Jokowi-JK, kita membangun Indonesia sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur (negara yang sejahtera dan diridai Tuhan). Umat Islam bisa mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin (yang membawa rahmat untuk semesta)," kata Muhaimin.

Saat mendapat kesempatan bicara, Kalla menuturkan, "Negara kita aman. Itu karena terjalin hubungan baik antara ulama dan umara (pemerintah). Kehadiran alim ulama memberikan kami kekuatan besar untuk berjuang demi bangsa."

Kalla juga memberikan kesaksian terkait keislaman Jokowi. Saat menunaikan shalat maghrib bersama-sama, Jokowi menjadi imam dan membaca surat dari Al Quran dengan baik. "Daripada sibuk (memfitnah), kita buat lomba baca Al Quran saja (antarcapres). Saya yakin, Jokowi menang," katanya bersemangat.

Kini, masa kampanye telah dimulai. Alangkah sayangnya jika masa kampanye masih dihiasi dengan kampanye hitam yang menyesatkan dan mengancam persatuan kita sebagai bangsa. Seperti kata Jokowi di Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai, Selasa lalu, pemilu presiden harus menjadi kegembiraan politik, bukan hal yang menakutkan. (Ilham Khoiri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com