Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sejarah Akan Terulang, Golkar Tak Siap jika Tidak di Kekuasaan"

Kompas.com - 22/05/2014, 14:55 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Golkar dinilai sedang menjajaki politik dua kaki dengan menaruh sebagian dukungan kadernya kepada pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo dan Jusuf Kalla.

Jika nantinya pasangan yang didukung Golkar saat ini, Prabowo-Subianto dan Hatta Rajasa, kalah di pilpres, partai berlambang beringin itu bisa dengan mudah mengalihkan dukungannya kepada Jokowi-JK.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, Zaki Mubarak, menilai, kondisi ini sama dengan Pemilu 2004, di mana Golkar secara resmi mendukung pasangan Wiranto dan Salahuddin Wahid.

Namun, ada sebagian besar kader Golkar yang mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. Ketika SBY-JK menang, Golkar pun tanpa kesulitan langsung berkoalisi untuk mendukung SBY-JK di parlemen.

"Ini akan menjadi sejarah yang terulang. Peristiwa yang sama terjadi lagi. Golkar tidak siap jika tidak di kekuasaan," kata Zaki saat dihubungi, Kamis (22/5/2014).

Zaki memprediksi, nantinya bukan tidak mungkin JK akan terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar. "Golkar yang gagal masuk kekuasaan akan tergusur di forum munas. Akbar Tandjung saat itu digusur Jusuf Kalla, lalu Jusuf Kalla kalah dengan SBY, masuklah Aburizal. Bukan tidak mungkin kalau Jusuf Kalla jadi wapres, bisa jadi ketua umum lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com