Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Masih Optimistis Poros Baru Bisa Terbentuk

Kompas.com - 05/05/2014, 16:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana pembentukan poros baru yang digalang Partai Demokrat dengan mengandalkan partai koalisi saat ini menjadi tanda tanya. Pasalnya, beberapa parpol kemungkinkan besar akan merapat ke poros lain untuk menghadapi pemilu presiden mendatang.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah hampir pasti berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengusung bakal calon presiden Joko Widodo. Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan bakal merapat ke Partai Gerindra untuk mengusung bakal capres Prabowo Subianto. Lalu, bagaimana nasib poros Demokrat?

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Suaidi Marasabessy mengatakan, partainya masih tetap optimistis koalisi yang digalang partainya bisa terbentuk. “Kalau saya bilang bahkan besar kemungkinannya,” ucap Suaidi saat dihubungi, Senin (5/5/2014).

Suaidi mengatakan, masih ada partai-partai lainnya yang belum menentukan sikap seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Selain itu, Suaidi berkeyakinan popularitas Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang masih tinggi membuat partai lain akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan Demokrat. Bisa jadi, partai seperti PAN dan PKS kembali ke Demokrat.

“Walaupun pak SBY tidak bisa lagi dimajukan, tapi dengan dia menjadi king maker, saya rasa pasti ada pengaruhnya. Apalagi, kalau hasil konvensi nanti elektabilitasnya cukup tinggi,” ujar Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat itu.

Menurut dia, penentuan koalisi sangat bergantung pada dua hal, yakin hasil konvensi dan hasil pemilu legislatif versi Komisi Pemilihan Umum. Selama dua hal itu belum diumumkan, menurut Suaidi, fungsionaris Partai Demokrat tetap menjalin komunikasi dengan berbagai partai.

Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Partai Demokrat berada di peringkat keempat dengan perolehan suara 9,43 persen. PDI Perjuangan mendapat posisi teratas dengan 19,24 persen, Partai Golkar 15,01 persen, dan Partai Gerindra 11,77 persen.

Pada saat partai-partai lain tengah sibuk membentuk koalisi, Partai Demokrat terlihat lebih pasif. Belum diketahui pasti arah koalisi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Hanya, berdasarkan hasil hitung cepat, Demokrat tidak bisa mengusung capres-cawapres sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com